Menuju konten utama

Harga Kopra di Ambon Akhir Pekan Ini Naik Rp200/Kg

Harga kopra di Ambon berangsur naik tapi pedagang masih menunggu sampai harga mencapai Rp7.000/kg.

Harga Kopra di Ambon Akhir Pekan Ini Naik Rp200/Kg
Seorang pekerja memperlihatka kopra yang dijemur di Desa Galung, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (21/8). ANTARA FOTO/ Akbar Tado

tirto.id - Harga kopra di Ambon pada akhir pekan ini, Jumat (7/9/2018) mengalami kenaikan sebesar Rp200/kg dari Rp4.700 per Kg menjadi Rp4.900 per Kg. Namun para pedagang masih enggan menjual salah satu komoditi perkebunan tersebut.

Salah satu pedagang pengumpul di Ambon, Merry, mengatakan, petani menjual kopra hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dalam jumlah terbatas "Petani masih menunggu harga kopra mengalami kenaikan hingga Rp7.000 - Rp7.500 per Kg barulah menjual dalam ukuran ton," ujarnya.

Dia juga tidak bisa memprediksi harga kopra ini bertahan ataukah kembali mengalami penurunan karena sejak awal Januari hingga awal September 2018 belum pernah mencapai Rp5.000 per Kg.

"Harga kopra berfluktuasi Rp4.000 - Rp4.800 per Kg dan baru pekan ini mencapai Rp4.900 per Kg," kata Merry.

Salah seorang petani asal desa Latuhalat, kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Marthen mengaku, memiliki10 ton kopra, namun belum bersedia menjual karena menunggu harga lebih dari Rp5.000 per Kg.

"Saya hanya untuk sedikit bila menjual kopra sekarang karena biaya produksi relatif mahal, mengingat mempekerjakan dua buruh untuk memetik kelapa, selanjutnya mengolah menjadi kopra," ujarnya.

Dia juga mengeluhkan fluktuasi harga kopra yang sempat anjlok hingga Rp4.000 per Kg sehingga belum berminat menjual komoditi perkebunan tersebut.

"Kopra produksi sejak Januari 2018 sebanyak 12 ton belum dijual karena harga berfluktuasi dibawah Rp5.000 per Kg karena tidak sebanding dengan biaya produksi," kata Marthen.

Dia mengharapkan harga kopra bisa menembus Rp7.000 per Kg agar bisa memperoleh pendapatan agak lumayan bila dikurangi dengan upah kerja dua buruh maupun ongkos produksi lainnya.

"Jujur sebenarnya berniat menjual kopra bila harganya mencapai Rp7.000 per Kg agar bisa membeli material bangunan untuk merampungkan rumah yang sedang dibangun," kata Jusuf.

Sedangkan, petani asal desa Passo, Chres mengakui, bila harga kopra mencapai Rp7.000 per Kg , maka menjual agar bisa ditabung untuk kebutuhan pendidikan dua anaknya.

"Jujur saya kelabakan saat tahun ajaran baru 2018/2019 karena anak sulung pindah ke SMA dan bungsu masuk SMP sehingga membutuhkan anggaran, tetapi memanfaatkan sisa hasil penjualan kopra saat harganya Rp4.800 per Kg," ujarnya.

Kopra mencapai harga tertinggi di Ambon pada Januari 2018 yakni Rp8.800 per Kg, selanjutnya anjlok di kisaran Rp4.000 - Rp4.800 per Kg.

Padahal, harga kopra di Ambon pernah mencapai Rp10.700 per Kg pada Agustus 2017.

Baca juga artikel terkait HARGA KOPRA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Agung DH