Menuju konten utama

Harga Kedelai Meroket, Ini Siasat Penjual Tahu agar Tetap Laku

Udin pedagang tahu dan kedelai mengakui, harga kedelai berdampak pada omzet penjualan yang turun hingga 10 persen.

Harga Kedelai Meroket, Ini Siasat Penjual Tahu agar Tetap Laku
Pekerja memproduksi tahu di pabrik tahu, Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

tirto.id - Harga kedelai terus meroket mencapai Rp15.000 di Pasar Kembangan, Jakarta Barat. Kondisi tersebut membuat para pedagang kedelai, tahu, tempe hingga konsumen menjadi was-was.

Udin pedagang tahu dan kedelai mengakui, kondisi tersebut berdampak pada omzet penjualan yang turun hingga 10 persen. Dia pun harus putar otak agar tetap berjualan.

Salah satu siasat yang dilakukan yaitu menekan harga tahu dan kedelai. Dia mengklaim cara tersebut dilakoni agar dagangannya tetap laris manis terjual habis. Tidak tanggung-tanggung, saat ini Udin menjual kedelai Rp14.000 - Rp13.000 per kilogram padahal harga pasaran mencapai Rp15.000 per kilogram.

Kemudian untuk tahu, harganya pun rela dia turunkan. Saat ini dia menjual tahu Rp7.000 per bungkus.

"Saya pada waktu harga kedelai naik, mau enggak mau saya coba untuk menekan sedikit harga tahu agar lebih murah. Walaupun harga kedelai sedang naik," curhat Udin saat ditemui Tirto di Pasar Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (20/12/2022).

"Jika saya tidak menekan harga dagangan sendiri, bisa – bisa saya akan sepi pembeli dan juga kalau mahal konsumen akan komplain ke saya. Kenapa harga kedelai dan tahu bisa mahal?" tambahnya.

Dari pantauan Tirto, harga tahu di pasar saat ini dibanderol Rp5.000 – Rp7.000. Sementara untuk harga tempe per papan dibanderol dengan harga Rp 10.000.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui, sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga saat ini. Pertama, pihaknya belum bisa mengatasi kenaikan harga kedelai. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan dan juga perizinan impor yang belum selesai.

“Ditargetkan pada Januari 2023 kedelai diharapkan harga jualnya sudah menyentuh di kisaran harga Rp10.500 dan maksimal paling mahal di harga Rp11.000, jadi kalau itu selesai harga semua aman lancar,” ungkap Zulkifli, Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjamin ketersediaan beberapa komoditas pangan di Indonesia aman sampai akhir tahun. Hal ini terlihat dari hasil prognosa neraca pangan nasional periode Januari sampai dengan Desember 2022. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menuturkan, untuk komoditas seperti beras, jagung, bawang merah, cabai besar, hingga minyak goreng ketersediaan masih sangat cukup sampai akhir 2022.

"Pertama mengenai prognosa neraca pangan periode Januari-Desember. Jadi kita pastikan ketersediaan cukup," kata Arief dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Deerah, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Berdasarkan data paparan Bappanas, untuk beras stok sampai akhir Desember 2022 mencapai 6,96 juta ton dengan ketahan stok mencapai 68 hari. Kemudian untuk jagung berada di 3,21 juta ton dengan ketahan stok 73 hari.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN HARGA KEDELAI IMPOR atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin