tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani mencapai tingkat terendah selama pandemi COVID-19. Harganya kini berkisar Rp4.481/kg per Maret 2021 melampaui posisi terendah terakhir selama pandemi yaitu April 2020 yang di kisaran Rp4.692/kg.
Harga ini turun 7,86 persen dari Februari 2021 yang mencapai Rp4.863/kg. Dibandingkan Maret 2020, penurunannya lebih dalam lagi yaitu 10,92 persen karena waktu itu harga GKP sempat menyentuh Rp5.030/kg.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan penurunan ini disebabkan oleh musim panen padi. Produksi yang masih berlangsung menyebabkan pasokan gabah meningkat dan berujung penurunan harga.
“Tentu saja penurunan tinggi di gabah kering panen (GKP) 7,85 persen ini disebabkan suplai kita karena musim tanam di Maret ini produksinya masih dalam periode masa panen sehingga suplai untuk gabah kering panen cukup tinggi,” ucap Setianto dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/4/2021).
Keadaan harga gabah menurutnya juga semakin diperburuk oleh faktor musim. Hal ini menyebabkan harga gabah kering panen menurun signifikan. Alhasil harga gabah kering panen saat ini terjepit dua faktor sekaligus yaitu tingginya produksi dan musim hujan.
“Namun karena musim hujan masih menyelimuti di Maret 2021 ini menyebabkan juga kadar air yang dihasilkan panen di bulan ini terjadi peningkatan. Dua ini menjadi penyebab turunnya harga GKP,” ucap Setianto.
Untungnya harga gabah kering giling masih relatif baik. Per Maret 2021 nilainya Rp5.331/kg. Hanya turun 1,85 persen dari Februari 2021 Rp5.431/kg.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz
