Menuju konten utama
Jelang Natal-Tahun Baru:

Harga Daging Sapi Australia Rp80 Ribu/Kg di Operasi Pasar Bulog

Bulog menjual daging sapi Australia seharga Rp80 ribu/kg saat operasi pasar.

Harga Daging Sapi Australia Rp80 Ribu/Kg di Operasi Pasar Bulog
Pedagang menata daging sapi dagangan di los daging, Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (29/5). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) meluncurkan 13 armada truk daging sapi dan kerbau untuk melakukan operasi pasar menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Operasi pasar ini dilakukan untuk menekan harga daging sapi yang saat ini masih stabil tinggi di sekitar Rp120 ribu per kilogram (Kg).

“Operasi pasar untuk menekan harga. Mendekati hari Natal dan juga Tahun Baru gini biasanya harga lebih tinggi. Jadi, mudah-mudahan ini bisa sampai ke masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah menyiapkan ini untuk memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat,” ujar Direktur Komersial Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh di Divre Jakarta Utara pada Rabu (20/12/2017).

Dalam operasi pasar, Bulog menjual harga daging sapi beku dari Australia Rp80 ribu/kg dan harga daging kerbau dari India Rp75 ribu/kg. Selain itu, Bulog juga menyediakan meat box kapasitas isi 20 kg dengan harga daging satuan 69 ribu/kg, lebih murah dibanding beli satuan 75 ribu/kg. Namun pembelian minimal dua boks.

Tri melanjutkan dalam operasi pasar ini Bulog menyediakan 1000 ton daging dengan komposisi 500 kg daging sapi dan 500 kg daging kerbau, dalam bentuk beku sudah dipotong-potong satu kilograman. Setiap harinya Bulog menyuplai sebanyak 2,5 ton daging sapi, 1 ton daging kerbau, dan meat box 40 box.

“Tapi kalau memang masih dibutuhkan, kami stok masih cukup untuk suplai,” kata dia.

Saat ini, stok di gudang Bulog saat ini ada 21 ribu untuk daging kerbau. Sedangkan daging sapi dipenuhi dari distributor. “Kalau yang ada kan sekitar 5-6 ribu per bulan, Januari sampai Februari masih cukup stoknya,” sebutnya.

Rencana penambangan stok Bulog akan koordinasi lagi dengan Kementerian Perdagangan sebagai regulator. Minimal tambahan penyediaan daging untuk antisipasi sampai dengan Idul Fitri tahun depan, sekitar 50 ribuan ton yang akan didatangkan dari India.

“Kalau dilihat stoknya masih cukup sih. Nanti kalau ada izin impor dari pemerintah saya kira segera kita laksanakan, yang kami ajukan 30 ribuan dulu. Bulog itu selalu menyiapkan 7-10 ribu tiap bulan,” jelasnya.

Ia mengklaim, operasi pasar daging ini tidak akan mengganggu kegiatan ekonomi para pedagang pasar tradisional, karena para pedagang sudah punya pasokan dari sapi lokal. “Kami tidak mengganggu mereka. Kami hanya menambah pasokan supaya ada pilihan buat masyarakat,” ucapnya.

Ia juga mengklaim tidak akan mengganggu kegiatan pasar peternak sapi lokal. “Peternak lokal masih jalan juga kan. Temen- temen di pasar masih lihat daging fresh dari peternak lokal masih ada. Saya kira pemerintah tidak akan mematikan mekanisme seperti itu. Kami tetap mengimbangi pasar saja, kami hanya memberi pilihan saja,” tambahnya.

Operasi pasar untuk stabilisasi daging dilakukan Bulog selama tiga hari dari 20-22 Desember 2017 di wilayah hukum Polda Metro Jaya sebagai mitra Satuan Tugas (Satgas) Pangan, termasuk wilayah Depok, Bekasi. “Total 13 titik terdiri dari 10 titik yang sudah disiapkan tempatnya oleh Polda dan tiga titik bersifat mobile,” ucapnya.

Kepala Perum BULOG Divre DKI Jakarta Mansur mengatakan bahwa titik operasional ini menyasar wilayah permukiman dan tidak menutup kemungkinan akan mendekati wilayah pasar. Lokasi pelaksanaan operasi pasar untuk daging kerbau dan sapi in berdampingan dengan lokasi pelaksanaan operasi pasar untuk beras yang sudah diluncurkan pada 14 Desember 2017 kemarin.

“Kami yang arahkan sesuai arahan pemerintah untuk ke pemukiman dan mungkin barangkali ke pasar-pasar tradisional. Untuk ke pasar tradisional nanti kita komunikasikannya dahulu, makanya ada pengawalan dari Polda sebagai Satgas Pangan,” ujar Mansur.

Baca juga artikel terkait DAGING SAPI atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Hard news
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Agung DH