Menuju konten utama

Harga Bawang Putih & Merah di Ternate Capai Rp60 Ribu per Kg

Harga bawang merah dan putih di Kota Ternate, Maluku Utara masih mahal, mencapai Rp60.000 per kg yang biasanya hanya sekitar Rp30-40 ribu per kg.

Harga Bawang Putih & Merah di Ternate Capai Rp60 Ribu per Kg
Sejumlah warga membeli bawang di salah satu pedagang musiman di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (24/4/2019). ANTARA FOTO/Basri Marzuki.

tirto.id - Harga bawang putih dan merah di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) yang mencapai Rp60.000/kg dikeluhkan oleh para pelaku usaha kuliner.

"Kalau upaya untuk mengatasi mahalnya harga bawang itu tidak dilakukan secara serius instansi terkait, dikhawatirkan memasuki Bulan Suci Ramadan nanti harganya akan terus melonjak," kata salah seorang pelaku usaha kuliner di Ternate, Nurhayati, Senin (29/4/2019).

Harga bawang merah dan bawang putih di Ternate biasanya hanya berkisar Rp30.000 hingga Rp40.000/kg. Jika pasokan dari luar Malut dan petani setempat cukup banyak, harganya mencapai di bawah Rp30.000/kg.

Menurut dia, alasan para pedagang bawang di Ternate terkait masih mahalnya harga itu karena sedikitnya stok. Seharusnya langsung diatasi dengan cara mendatangkan bawang merah dan bawang putih dalam jumlah besar dari daerah lain seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

Harga komoditas kebutuhan pokok lainnya di Ternate seperti beras, gula pasir, terigu dan cabai saat ini stabil dan kalaupun ada kenaikan tidak seberapa karena stoknya banyak, jadi seharusnya hal serupa dilakukan terhadap bawang putih dan bawang merah.

Sedangkan menurut Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Malut, Asrul Gailea, masih mahalnya harga bawang merah dan bawang putih di Ternate dan daerah lainnya di Malut karena stoknya terbatas, sementara permintaan konsumen cukup tinggi.

Kondisi seperti ini juga terjadi di daerah lainnya di Indonesia, namun Disperindag Malut telah menginstruksikan kepada para distributor bawang di daerah ini untuk segera mengupayakan tambahan pasokan dari luar daerah agar harganya di pasaran setempat bisa normal kembali, terutama saat Bulan Suci Ramadhan nanti.

Ia menambahkan, Disperindag belum melihat adanya unsur permainan dari para pedagang dan distributor bawang di daerah ini yang sengaja menyembunyikan stok bawang untuk menaikkan harga di pasaran, tetapi kalau ternyata ada yang melakukannya pasti akan ditindak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Konsumen diharapkan, saat membeli bawang dan kebutuhan pokok lainnya tidak secara besar-besaran, karena cara seperti itu akan mengakibatkan berkurangnya stok yang pada gilirannya memicu naiknya harga.

Baca juga artikel terkait HARGA BAWANG

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno