Menuju konten utama

Harga Batu Bara Acuan Meroket Jadi 288,40 Dolar AS per Ton

Harga batu bara acuan pada April 2022 naik 41,5 persen dari Maret 2022 senilai 203,69 dolar AS per ton.

Harga Batu Bara Acuan Meroket Jadi 288,40 Dolar AS per Ton
Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.

tirto.id - Keputusan Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) melakukan embargo terhadap pasokan energi dari Rusia berdampak pada kenaikan Harga Batubara Acuan (HBA) April 2022 menjadi 288,40 dolar AS per ton.

"Harga komoditas batu bara global pun ikut terpengaruh sehingga HBA di bulan ini melonjak siginifikan hingga 41,5 persen dari bulan Maret 2022 sebesar 203,69 dolar AS per ton," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Agung mengatakan pulihnya aktivitas perekonomian selepas pandemi COVID-19 di sejumlah negara juga turut mendongkrak tingginya permintaan batu bara global.

"Konsumsi listrik Tiongkok yang tinggi patut diperhitungkan sebagai faktor utama ketetapan HBA," ujarnya.

Agung menguraikan selama empat bulan terakhir, grafik HBA terus menanjak. Dimulai dari Januari 2022 sebesar 158,50 dolar AS per ton, naik ke 188,38 dolar AS per ton pada Februari. Selanjutnya pada Maret menyentuh angka 203,69 dolar AS per ton dan bulan ini berada di level 288,40 dolar AS per ton.

"HBA April akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batu bara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel)," kata dia.

HBA smerupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8 persen, Total Sulphur 0,8 persen, dan Ash 15 persen.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA, yaitu supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun terminal angkut.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Di samping itu, pemerintah juga menetapkan HBA domestik khusus kelistrikan sebesar 70 dolar AS per ton dan HBA domestik untuk kebutuhan bahan bakar industri semen dan pupuk sebesar 90 dolar AS per ton

"Ini menjaga daya saing industri domestik dan utamanya memastikan keterjangkauan hasil produksi industri bagi masyarakat," kata Agung.

Baca juga artikel terkait HARGA BATU BARA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Gilang Ramadhan