Menuju konten utama

Hardiknas, KPAI Minta Kemendikbud Selaras dengan Ki Hajar Dewantara

Pendidikan dan pengajaran harus memerdekaan manusia secara lahiriah dan batiniah, serta selalu relevan dengan segala zaman.

Hardiknas, KPAI Minta Kemendikbud Selaras dengan Ki Hajar Dewantara
Ketua KPAI, Susanto (kedua kiri) bersama Komisioner KPAI, Jasra Putra (kedua kanan), Direktur kelembagaan Badan pemenangan Prabowo Sandi Ibnu Bilaluddin (kanan) dan Direktur Advokasi TKN Jokowi Ma'aruf Amin Irfan Pulungan (kiri) memberikan keterangan pers dalam rangka menguatkan komitmen pasangan calon presiden dan wapres untuk program perlindungan anak di Kantor KPAI, Jakarta, Senin (12/11/2018). ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembalikan pendidikan sesuai arah pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Ki Hadjar Dewantara, kata dia, punga defenisi mengenai pendidkan sebagai proses pembudayaan.

Di antaranya, berupa penyemaian nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan, tetapi juga dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan.

"Artinya, pendidikan sejatinya menguatkan kebudayaan dan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda," ujar dia, usai acara Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Bullying Internasional di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

Menurut dia, pendidikan dan pengajaran harus memerdekaan manusia secara lahiriah dan batiniah, serta selalu relevan dengan segala zaman.

"Menurutnya [Ki Hajar Dewantara], pengajaran bersifat memerdekaan manusia dari aspek kemiskinan dan kebodohan. Sedangkan pendidikan lebih memerdekaan dari aspek otonomi berpikir, mengambil keputusan, martabat, dan mentalitas demokratik," ujar dia.

"Artinya sistem pendidikan itu mampu menjadikan setiap individu hidup mandiri dan berani berpikir sendiri," lanjut dia.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan saat ini Kemendikbud sedang fokus dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan intruksi Presiden Joko Widodo.

Ada dua poin penguatan yakni pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja.

"Dalam pendidikan karakter dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab, serta budi pekerti yang luhur. Sementara ikhitiar membekali keterampilan dan kecakapai disertai pula dengan penanaman jiwa kewirausahaan," ujarnya usai perayaan Hari Pendidikan Nasional di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2019).

Ia juga menuturkan hal ini berupa refleksi dari pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan.

"Terkait itu lah tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2019 ini 'Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan'," ujar dia.

Baca juga artikel terkait PERINGATAN HARDIKNAS atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali