Menuju konten utama

Hanura Kecewa Tak Dapat Jatah Kursi Menteri dan Wakil Menteri

Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah mengungkapkan rasa kecewanya terhadap Jokowi karena partainya tak dapat jatah menteri.

Hanura Kecewa Tak Dapat Jatah Kursi Menteri dan Wakil Menteri
Presiden Joko Widodo mengenalkan sebanyak 12 orang wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. Mengambil tempat di tangga bagian belakang Istana Merdeka,Jumat (25/10/2019) siang hari ini. tirto.id/Bayu Septianto

tirto.id - Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah mengomentari susunan kabinet 2019-2014 bentukan Presiden Joko Widodo yang tak menyertakan kader partainya, baik di tingkat menteri, ataupun wakil menteri.

"Jangan lupa juga, kader-kader Hanura berjuang tanpa mengenal lelah untuk memenangkan Jokowi juga," ujar Inas kepada wartawan saat dihubungi pada Jumat (25/10/2019).

Saat ditanyakan apakah Hanura kecewa dengan keputusan Jokowi yang tak memasukan kader Hanura dalam susunan kabinet, Inas pun menilai bahwa Jokowi hanya melihat berdasarkan perolehan suara partainya.

"Memang betul bahwa Hanura tidak lolos PT, tapi jangan lupa bahwa pada saat pendaftaran Pilpres, Hanura ikut berkontribusi dalam bentuk 16 kursi parlemen, sehingga ikut menandatangani dokumen pendaftaran capres atau cawapres di KPU," ujar Inas.

"Sayangnya, Pak Jokowi tidak memandang sebelah mata pun terhadap itu, dan tentunya membuat seluruh kader kecewa," lanjutnya.

Namun, terkait dengan sikap dari Hanura atas keputusan Jokowi tersebut, Inas masih belum dapat mengatakannya. "Kita tunggu arahan dari Ketum Hanura," ujarnya.

Di sisi lain, pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arya Budi menganalisis, pembagian jatah posisi dalam pemerintahan kepada partai-partai yang sempat mendukungnya pada elektoral terakhir, tak hanya berakhir pada pembagian jatah menteri dan wakil menteri.

Dengan itu, sejumlah partai yang mendukung Jokowi, tetapi tak lolos parlemen, seperti Hanura, PKPI, dan PBB, Arya nilai akan tetap mendapatkan jatah posisi lainnya dalam pemerintahan.

"Jadi saya menduga 3 partai lain yaitu Hanura PBB dan PKPI akan mendapatkan porsi lain jadi Jokowi tidak hanya berhenti di Kementerian," kata Arya kepada reporter Tirto, Jumat (25/10/2019).

"Di sisi lain, Hanura dualismenya sangat besar antara Wiranto dan Oso, sehingga ada pertimbangan lain," jelas Arya.

Dari lima partai pendukung Jokowi yang tak lolos parlemen, yakni PSI, PBB, Perindo, Hanura, dan PKPI, dua di antaranya sudah tetap mendapatkan posisi dalam kabinet Jokowi.

Pada Jumat (25/10/2019), politikus Partai Solidaritas Indonesia, Surya Tjandra ditunjuk Jokowi sebagai wakil menteri Agraria dan Tata Ruang. Ia akan membantu tugas Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil pada Kabinet Indonesia Maju ini.

Kemudian, Jokowi juga menunjuk Politikus Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Puteri dari Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo itu bakal membantu tugas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.

Baca juga artikel terkait KABINET INDONESIA MAJU atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Politik
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Widia Primastika