Menuju konten utama
Bom Kampung Melayu

Halte Transjakarta Koridor 7 Kampung Melayu Belum Beroperasi

Halte TransJakarta Koridor VII di Kampung Melayu belum beroperasi melayani penumpang tiga hari setelah terjadinya bom di area Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Halte Transjakarta Koridor 7 Kampung Melayu Belum Beroperasi
Warga tampak menutup hidungnya usai melihat lokasi Bom Bunuh Diri di area Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5). tirto.id/Arimacs Wilander.

tirto.id - Halte TransJakarta Koridor VII di Kampung Melayu belum beroperasi melayani penumpang tiga hari setelah terjadinya bom di area Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Penumpang Transjakarta dapat turun di halte sebelumnya atau sesudahnya, yakni halte RS Jatinegara Premiere atau halte Bidara Cina.

"Penumpang yang ingin turun bisa di halte sebelumnya dan sesudahnya untuk sementara ini," kata petugas Transjakarta di Jakarta, Sabtu (27/5/2017).

Penumpang dapat melanjutkan perjalanan dengan Kopaja, Metromini atau angkutan kota jika ingin melanjutkan perjalanan ke area Kampung Melayu.

Berdasarkan pantauan Antara, bus Transjakarta jurusan Ancol-Kampung Melayu berputar arah setelah halte Bidara Cina.

Sementara itu, pecahan kaca akibat ledakan tampak sudah dibersihkan. Di dekat Halte Transjakarta juga terdapat rangkaian bunga ucapan bela sungkawa yang dikirim setelah musibah terjadi.

"Belum tahu sampai kapan, sepertinya menunggu keamanan dipastikan dulu," kata petugas yang enggan menyebutkan namanya itu.

Rabu malam lalu, dua ledakan menimpa kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ledakan pertama terjadi pukul 21.00 WIB di depan toilet umum. Sementara ledakan kedua terjadi pada 21.05 WIB di dekat Halte Transjakarta Kampung Melayu yang jaraknya sekitar 10 meter dari lokasi ledakan pertama.

Dua pelaku bom bunuh diri meninggal dunia seketika. Pelaku diketahui bernama Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri.

Selain menyebabkan dua pelaku tewas, tiga korban polisi gugur. Ketiga polisi yang gugur adalah Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Imam Gilang Adinata, ketiganya anggota Unit 1 Peleton 4 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.

Perkembangan terakhir penyelidikan Kepolisian mengungkap modus teror dan bahan kimia peledak bom bunuh diri kelompok Ansharut Daulah (JAD) Bandung Raya di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Bahan peledak yang digunakan oleh dua pelaku bom bunuh diri adalah bahan kimia berjenis triaseton triperoksida (TATP).

Kapolri mengatakan dua ledakan bom di Kampung Melayu berbeda daya ledaknya. Bom pertama yang dibawa Ichwan Nurul Salam berdaya ledak rendah. Bom kedua bom panci presto berisi shrapnel, mur, gotri dan gunting kecil yang ada di ransel yang dibawa Ahmad Sukri berdaya ledak besar. Bahan peledak itu sering digunakan kelompok teror ISIS di Irak dan Suriah.

Densus 88 Antiteror Polri dibantu Polda Jabar telah menangkap tiga terduga teroris yang disinyalir terkait dengan aksi bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu itu. Ketiganya adalah J, W dan A yang ditangkap di tiga lokasi berbeda di Bandung.

Baca juga artikel terkait BOM KAMPUNG MELAYU atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri