Menuju konten utama

Hadirkan New BR-V, Honda Sebut Pasar Low SUV Masih Punya Peluang

Jonfis mengatakan, segmen Low SUV masih memiliki peluang, terutama buat konsumen ‘smart buyer’.

Hadirkan New BR-V, Honda Sebut Pasar Low SUV Masih Punya Peluang
Honda merilis Mobil Low SUV New BR-V. tirto.id/Dio Dananjaya

tirto.id - Penjualan mobil di segmen Low SUV termasuk cukup banyak jika dibandingkan dengan beberapa tipe yang dijual di Indonesia. Tak heran Honda tetap merilis New BR-V, meski pasar kendaraan secara keseluruhan cenderung menurun.

Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor, mengatakan segmen Low SUV berada di urutan ketiga terlaris setelah Low MPV dan LCGC. Menurutnya, dari semua produk Honda, kontribusi BR-V disebut masih berada di bawah 10 persen. Sementara model terlaris yaitu Brio, diikuti HR-V, kemudian CR-V dan Jazz.

Meski begitu, segmen Low SUV diklaim masih memiliki peluang. Terutama buat konsumen pada jenis tertentu, Jonfis menyebutnya sebagai konsumen ‘smart buyer’. “Jadi konsumen kami bedah hanya dapat tiga segmen saja, pertama daily user atau segmen loyal customer. Kemudian ada segmen smart buyer, lalu segmen tren seeker,” ujarnya saat ditemui Tirto, Senin (29/4/2019).

Setelah 5 tahun tanpa kehadiran model baru, Jonfis mengatakan Honda tak berada pada segmen konsumen ‘trend seeker’. Padahal, menurutnya, jumlah konsumen di segmen ini cukup besar. Mereka ini biasanya tertarik dengan model mobil-mobil yang baru diluncurkan, kemudian langsung membelinya.

“Kami sadar, tapi nanti ada model baru, kami akan ke sana. Sekarang kami masuk di segmen brand loyal dan smart buyer, brand loyal ini asal produk Honda pasti dia beli, kalau smart buyer ini sukanya membanding-bandingkan,” jelas Jonfis.

Konsumen smart buyer yang ia petakan biasanya sudah melek teknologi, mereka biasa mencari-cari info sebelum menentukan kendaraan barunya. Segala hal jadi pertimbangan, termasuk biaya perawatan, konsumsi BBM, harga jual kembali, dan sebagainya.

“Nah BR-V ini sudah masuk di segmen seperti smart buyer itu. Oleh karena itu kami harus menaikkan persaingan pada komparasinya, agar menjadi pilihan konsumen di segmen tersebut,” imbuh Jonfis.

Sementara itu, mengenai pasar di segmen Low SUV, meski jadi nomor 3 terlaris namun pertumbuhannya sudah tak sebanyak saat baru-baru muncul. “Ini merupakan segmen cukup baik, walaupun belakangan ini segmennya tumbuhnya sudah enggak cepat. Tidak seperti 3 tahun lalu, waktu HR-V dan BR-V datang, tumbuhnya bisa ratusan persen,” terangnya.

Jonfis juga berujar hal ini terjadi karena secara total market memang mengalami penurunan. Meski begitu, ia mengaku secara retail sales penjualan Low SUV masih bagus, terutama untuk merek Honda.

“Untuk tahun ini kami enggak perkirakan pasar akan naik, kami maintain saja itu sudah bagus. Secara wholesales kami ada penyesuaian supaya bisnis di dealer, seperti stok, perputaran cash flow dealer juga baik,” tutupnya.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI OTOMOTIF atau tulisan lainnya dari Dio Dananjaya

tirto.id - Otomotif
Reporter: Dio Dananjaya
Penulis: Dio Dananjaya
Editor: Alexander Haryanto