Menuju konten utama

Gus Mus Gelar Malam Pembacaan Puisi untuk Palestina

Sekitar20 tokoh membacakan puisi-puisi karya penyair Palestina di Gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Kamis (24/8/2017).

Gus Mus Gelar Malam Pembacaan Puisi untuk Palestina
Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) bersama aktor Slamet Rahardjo membacakan puisi saat acara 'Doa untuk Palestina' di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Kamis (24/8). ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum

tirto.id - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di Rembang Mustofa Bisri atau Gus Mus menginisiasi malam pembacaan puisi untuk Palestina bertajuk Doa untuk Palestina. Sekira 20 tokoh membacakan puisi-puisi karya penyair Palestina di Gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Kamis (24/8/2017).

Menurut Gus Mus, acara tersebut terinspirasi dari acara serupa di TIM yang digelar pada 1982. “35 tahun yang lalu, saya pertama kali membaca puisi di sini. Waktu itu, seorang kyai menginisiasi acara pembacaan puisi untuk Palestina,” ujar Gus Mus. Kyai yang dimaksud adalah Abdurrahman Wahid, yang kala itu menjabat Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

Gus Mus malam itu tampil membawakan puisi Harun Hasyim Rasyid yang telah diterjemahkan berjudul “Orang Palestina”. Gus Mus tampil bersama aktor kawakan, Slamet Rahardjo.

Sementara itu, Ketua Panitia Ulil Abshar Abdalla, mengungkapkan bahwa ia ingin kebebasan Palestina disampaikan lewat cara yang berbeda. “Biasanya kebebasan Palestina diteriakkan di jalanan, dirundingkan di forum-forum internasional. Malam ini, kami ingin kebebasan Palestina disampaikan dengan cara yang lain,” kata Ulil dalam sambutannya.

Eks jurnalis Metro TV, Najwa Shihab pun turut mendampingi ayahnya, Quraish Shihab, membacakan puisi. “Saya hadir malam ini karena dua sebab,” ujar Quraish. “Karena saya mencintai Palestina, dan karena saya tidak bisa menolak permintaan sahabat saya [Gus Mus]. Jadi kalau ada kurangnya, jangan salahkan saya, silakan salahkan Gus Mus,” kelakar Quraish.

Beberapa sastrwan Indonesia tampil dalam acara yang dikemas selama tiga jam tersebut. Di antaranya Joko Pinurbo, Acep Zamzam Noor, dan Sutardji Calzoum Bachri. Tampil pula eks jurnalis Metro TV, Najwa Shihab bersama ayahnya, Quraish Shihab.

Tak hanya dari kalangan sastrawan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD juga tampil malam itu. “Walaupun saya hanya membawakan puisi setengah halaman, rasanya lebih baik saya membacakan vonis 260 halaman saja,” kata Mafud grogi.

Pemain teater, Butet Kertaredjasa, mengaku anaknya tidak percaya ketika ia diminta tampil membacakan puisi Palestina. “Salahe Bapak ki 2. Siji, Bapak ki sekuler. Loro, Bapak ki Kristen (Salahnya Bapak itu 2. Satu, Bapak itu sekuler. Dua, Bapak itu Kristen),” terang Butet diiringi tawa penonton, menirukan perkataan anaknya.

Butet lantas melanjutkan. “Woo, kowe ra reti tha. Bapak ki Sekjen NU cabang Kristen (Woo, kamu tidak tahu kan. Bapak itu Sekjen NU cabang Kristen),” kata Butet berkelakar.

Baca juga artikel terkait KONFLIK ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Satya Adhi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Satya Adhi
Penulis: Satya Adhi
Editor: Yuliana Ratnasari