Menuju konten utama
Advertorial

Guru Berbagi, Platform Kemendikbud Pendukung Belajar dari Rumah

Laman ini bisa menjadi ruang bagi guru untuk saling berbagi semangat positif & strategi pembelajaran yang kreatif.

Guru Berbagi, Platform Kemendikbud Pendukung Belajar dari Rumah
Ilustrasi Platform Guru Berbagi . tirto.id/Mojo

tirto.id - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan laman Guru Berbagi pada Selasa (31/3). Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano, menyebut laman ini sebagai pendukung untuk proses pembelajaran jarak jauh yang dilakukan saat ini.

Laman Guru Berbagi dapat diakses pada tautan ini. Ditambahkan, Supriano mengajak para guru untuk ikut berpartisipasi dalam mengisi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) di laman guruberbagi.kemdikbud.go.id. Di sini, akan ada banyak model pembelajaran berbasis teknologi yang nantinya akan diunggah oleh para guru. Laman ini akan terus berkembang lebih baik seiring RPP yang makin banyak diunggah.

“Laman ini bisa menjadi ruang bagi guru untuk saling berbagi semangat positif dan strategi pembelajaran yang kreatif sehingga guru tetap dapat melakukan proses pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan sembari membantu sesama yang masih beradaptasi dalam situasi sulit ini,” ujar Supriano.

Iwan Syahril, Staf Khusus Mendikbud Bidang Pembelajaran, menganggap laman ini bisa melahirkan inovasi baru dalam dunia pendidikan. Saat ini memang dunia pendidikan banyak yang berakar pada teknologi, termasuk proses belajar dari rumah yang ramai-ramai dilakukan di Indonesia belakangan ini.

Menurut Iwan, saat ini Kemendikbud sudah bekerja sama dengan banyak pihak agar guru dan siswa dapat mengakses belajar daring secara gratis. Selain dari Guru Berbagi, proses belajar dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial.

“Namun ada juga pembelajaran jarak jauh yang tidak menggunakan kuota. Itu materi pembelajaran dikirimkan ke rumah siswa, dan siswa bisa mempelajarinya di rumah,” tutur Iwan.

Sebagai laman yang usianya masih bisa dihitung dengan jari, tentu ada beberapa kendala yang dialami dalam pengembangan format ini. Supriano menyampaikan beberapa kendalanya antara lain adalah belum terbiasanya guru, kurangnya konten, hingga perkara infrastruktur seperti internet. Namun dengan kerja sama para guru dan banyak pihak yang mendukung Guru Berbagi, platform ini diharapkan akan terus berkembang lebih baik lagi.

“Kemendikbud mengajak para guru untuk berpartisipasi. Kami yakin, guru-guru kreatif dan yang punya inovasi akan menjadi kekuatan bagi kita. Karena di laman ini, guru dapat mengunggah atau melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hingga bagaimana menggunakan teknologi (untuk mendukung proses belajar mengajar),” ujar Supriano.

Pada hari pertama diluncurkan, sudah ada 65 RPP yang diunggah oleh para guru di laman Guru Berbagi. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono, berkata jika setiap RPP mencantumkan sumber belajar yang jelas, sehingga bisa dipastikan RPP bukan plagiat serta tidak menyinggung SARA. “Kemendikbud berhak menurunkan RPP yang terverifikasi tidak sesuai ketentuan,” kata Praptono.

Selain itu, Supriano juga mengatakan bahwa masing-masing guru bisa mengunggah maupun mengunduh RPP yang dibutuhkan. Itu membuat bukan hanya pelajar yang bisa belajar dan bisa saling berbagi, melainkan para guru juga; sesuai namanya: Guru Berbagi.

Baca juga artikel terkait BELAJAR DARING atau tulisan lainnya dari Advertorial

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Advertorial
Editor: Advertorial