Menuju konten utama

Gunung Ili Lewotolok di Lembata Meletus 27 Kali dalam Sehari

Gunung api Ili Lewotolo di Lembata NTT berstatus siaga atau Level III.

Gunung Ili Lewotolok di Lembata Meletus 27 Kali dalam Sehari
Gunung Api Ili Lewotolok mengeluarkan material vulkanik saat erupsi di Kabupaten Lembata, NTT, Minggu (29/11/2020). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status gunung api itu dari semula waspada menjadi siaga setelah melihat situasi gunung api yang terus melontarkan batu atau larva pijar. ANTARA FOTO/Aken Udjan/KH/aww.

tirto.id - Gunung Api Ili Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (5/10/2021) pukul 00.00 hingga 24.00 WITA meletus sebanyak 27 kali. Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok, Stanis Ara Kian mengatakan tinggi letusan sekitar 300 hingga 500 meter.

"Dalam sehari kemarin memang cukup banyak letusannya, tetapi interval letusannya tidak tentu dengan waktu paling cepat 15 menit," kata Stanis, Rabu (6/10/2021).

Dia menjelaskan letusan yang terjadi di gunung Ili Lewotolok disertai dentuman dan gemuruh lemah hingga kuat. Lontaran lava pijar gunung api tersebut mencapai satu kilometer ke arah tenggara dan barat daya sejauh 300 meter

Meski meletus 27 kali dalam sehari, Stanis mengatakan durasi letusannya tidak lama, yakni berkisar dari 24 sampai 45 detik.

Hingga saat ini, gunung Ili Lewotolo masih berstatus siaga atau Level III sejak Desember 2020.

Lebih lanjut, Stanis mengatakan berdasarkan laporan pemantauan sejak Rabu pukul 00.00 sampai 06.00 WITA intensitas letusan masih cukup tinggi, yakni 11 kali letusan. Tinggi letusannya masih di bawah 1000 meter dan intensitasnya mulai menurun.

Pos Pemantau setempat merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat Desa Jontona diimbau mewaspadai potensi bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.

Ia mengingatkan potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama di saat musim hujan," ucapnya.

Baca juga artikel terkait GUNUNG ILI LEWOTOLOK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan