Menuju konten utama

Gunung Agung Erupsi, Penerbangan Dari & Ke Bandara Bali Dibatalkan

Gunung Agung meletus pada Jumat malam (24/5/2019). Setelah itu, jadwal sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan.

Gunung Agung Erupsi, Penerbangan Dari & Ke Bandara Bali Dibatalkan
(Ilustrasi) Abu vulkanis dan batu pijar terlontar dari kawah Gunung Agung saat erupsi yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Karangasem, Bali, Minggu (21/4/2019). ANTARA FOTO/Nengah Wardhana.

tirto.id - Gunung Agung kembali mengalami erupsi pada Jumat malam (24/5/2019), sekitar pukul 19.23 WITA. Erupsi itu disertai lontaran batu pijar sejauh 3 kilometer dari puncak.

Usai erupsi itu terjadi, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali mengumumkan sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang dijadwalkan pada Jumat malam dibatalkan.

“Kami akan terus meng-update kondisi terkini mengenai erupsi Gunung Agung, saat ini memang penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, dibatalkan," kata Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Polana Pramesti di Jakarta, pada Jumat malam.

Setelah erupsi Gunung Agung pada Jumat malam, terdapat empat penerbangan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dibatalkan.

Sementara jadwal keberangkatan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dibatalkan usai Gunung Agung erupsi sebanyak lima penerbangan.

Menurut Polana, pembatalan itu sesuai dengan keputusan safety assesment airlines bersangkutan.

Polana juga mengimbau seluruh pihak terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memonitor erupsi Gunung Agung.

Apabila erupsi itu dinilai bisa mengganggu keselamatan penerbangan, kata dia, opsi penutupan sementara Bandara Bali akan dipertimbangkan.

Sementara itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menyatakan terjadi hujan abu vulkanik ringan pada Jumat malam. Hujan abu diperkirakan akan berlangsung sampai dengan Pukul 01.00 WITA, 25 Mei 2019.

Pada Jumat malam, persebaran abu vulkanik Gunung Agung dengan intesitas sedang sempat terdeteksi pada ketinggian sekitar 4000-5000 meter di ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai. Kemudian, intensitasnya berkurang dan berada di ketinggian 500 -1000 meter.

Dia juga memastikan Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal setelah Gunung Agung erupsi. Petugas ATC pun melaksanakan pemanduan pesawat secara taktikal guna menghindarkan pesawat masuk ke area udara yang terpapar abu vulkanik.

Elfi mengimbau para pengguna jasa angkutan udara agar tidak panik. Sebab, dalam menangani persebaran abu vulkanik, setiap bandara telah memiliki standar operasional Prosedur (SOP).

Selain itu, kata dia, setiap maskapai juga melaksanakan safety assesment untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangannya.

“Penumpang tidak perlu panik, karena kita sudah memiliki SOP dan kontigency plan jika terjadi VA. Pemerintah melalui Ditjen Hubud tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” jelas dia.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom