Menuju konten utama

Gun Romli Sebut Laporan Damai Hari Lubis Berdasarkan Tweet Hoaks

Mohamad Guntur Romli mengatakan, laporan Damai Hari Lubis terhadap dirinya terkait cuitan kitab suci adalah berdasarkan tweet hoaks yang mengatasnamakan dirinya.

Gun Romli Sebut Laporan Damai Hari Lubis Berdasarkan Tweet Hoaks
Ilustrasi hoax. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Mohamad Guntur Romli angkat bicara terkait pelaporan dirinya ke Bareskrim Mabes Polri polisi oleh salah satu anggota Panitia Penyambutan Imam Besar Rizieq Shihab, Damai Hari Lubis atas dugaan penistaan agama pada Senin (23/4/2018) lalu.

Menurut Guntur, ia menjadi korban fitnah. Ia menegaskan, cuitan yang dilaporkan oleh Damai sudah pernah dilaporkan sebelumnya dan tidak terbukti. Guntur mengaku, cuitan tersebut palsu atau hoaks yang mengatasnamakan dirinya.

"Laporan yang dibuat di Bareskrim itu berdasarkan hoaks. Saya adalah korban hoaks saya heran kenapa ada yang ngelaporin saya. Sudah dari Minggu lalu saya tegaskan bahwa itu tweet palsu tapi mereka (pelapor) tidak percaya," katanya lagi.

Dalam cuitan yang dilaporkan, Guntur menuliskan ‘Quran bukan kitab suci,’ dan dianggap menodai agama. Namun, ia mengaku foto yang tersebar di media sosial terkait cuitannya merupakan editan belaka. Foto dalam akun twitter Guntur Romli tersebut adalah foto pada tahun 2017, sedangkan cuitan dalam foto dibuat pada 2010.

Pada Senin (23/4/2018), Guntur Romli menyatakan akan melaporkan balik Damai Hari Lubis dengan tuduhan pencemaran nama baik.

"Saya melaporkan Damai Hari Lubis atas dugaan pencemaran nama baik tentang penyebaran tweet palsu saya pada tahun 2010 lalu," kata Guntur Romli usai membuat laporan di Polda Metro Jaya.

Damai dilaporkan dengan Pasal 310 KUHP tentang Pencemaran Nama Baik, Pasal 311 KUHP tentang fitnah, Pasal 317 ayat(1) KUHP tentang Pengaduan Palsu dan Pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 45 ayat (3) Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE.

Salah satu kuasa hukum korban, Muannas Al Aidid juga mengatakan bahwa cuitan tersebut adalah perkara lama soal cuitan palsu. Ia menegaskan, cuitan itu tidak dibuat kliennya dan perlu meluruskan masalah secepatnya agar tidak beredar hoaks soal cuitan Guntur yang dianggap menodai agama.

“Itu ada programnya, dulu sempat marak, itu kalau dilihat pasti kelihatan. Yang kami sesalkan kenapa hoaks itu jadi pelaporan,” katanya ketika dihubungi Tirto.

Baca juga artikel terkait PENCEMARAN NAMA BAIK atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo