Menuju konten utama

Gubernur Tokyo Usul Olimpiade Disederhanakan Karena Ada Pandemi

Penyederhanaan kegiatan dalam Olimpiade Tokyo dinilai perlu karena pandemi corona kemungkinan masih belum benar-benar tuntas pada 2021. 

Gubernur Tokyo Usul Olimpiade Disederhanakan Karena Ada Pandemi
Komite Olimpiade Jepang telah membuka Museum Olimpiade Jepang untuk media, di Tokyo, Jepang, Senin (2/9/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Photo ny Sho Tamura/AFLO SPORT/wsj/cfo

tirto.id - Gubernur Tokyo, Yuriko Koike mengusulkan penyederhanaan gelaran Olimpiade Tokyo yang bakal berlangsung di Jepang pada 2021. Koike mengusulkan hal ini karena pandemi virus corona (Covid-19) kemungkinan besar masih perlu diwaspadai pada tahun depan.

"Menyelenggarakan Olimpiade dan Paralimpiade ini akan menghadirkan simpati dan pemahaman tentang Tokyo dan orang-orang Jepang," kata Koike kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (4/6/2020).

"Oleh karena itu, kita harus merasionalisasi apa yang dapat dirasionalisasi dan menyederhanakan apa yang perlu disederhanakan," tambah Koike.

Usulan Koike itu muncul usai terbit laporan surat kabar Jepang, Yomiuri, yang menyebutkan bahwa penyelenggara Olimpiade Tokyo sedang mempertimbangkan sejumlah opsi untuk mengantisipasi risiko penularan Covid-19.

Sejumlah opsi pencegahan itu misalnya mewajibkan tes Covid-19 kepada peserta olimpiade hingga membatasi jumlah penonton.

Laporan Yomiuri, yang mengutip beberapa sumber pemerintah dan panitia penyelenggara, tersebut menyebut, tes Polymerase chain reaction (PCR) tidak hanya akan dilaksanakan terhadap atlet dan ofisial, melainkan juga ke seluruh penonton.

Selain itu, penyelenggara olimpiade disebut sedang mempertimbangkan kemungkinan membatasi pergerakan keluar-masuk orang di penginapan atlet.

Menurut laporan Yomiuri, sejumlah opsi tersebut kini sedang dibahas tuan rumah Jepang bersama Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Kepala Inspektorat Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk Tokyo, John Coates memang sudah mengatakan bahwa risiko penularan Covid-19 masih menjadi ancaman bagi gelaran Olimpiade.

Oleh karena itu, panitia penyelenggara harus merencanakan ajang Olimpiade yang "berbeda" dari sebelumnya, saat pandemi corona belum terjadi.

Dalam sebuah konferensi pers, juru bicara Olimpiade Tokyo 2020 Masa Takaya tidak memberikan konfirmasi secara detail saat menanggapi laporan surat kabar Yomiuri.

Namun, Takaya mengakui seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo sedang mencari jalan keluar demi mengoptimalkan dan merampingkan ruang lingkup persiapan pesta olahraga tingkat dunia tersebut.

"Saat ini, kami belum memiliki solusi konkret, kami masih tetap melanjutkan diskusi," ujar dia.

"Penyebaran virus corona sangat tidak pasti. Kami sepenuhnya tidak memiliki kemampuan untuk memahami seperti apa situasi pada tahun depan," Takaya menambahkan.

Pada Maret lalu, pemerintah Jepang bersama IOC memutuskan menunda pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang seharusnya digelar Juli tahun ini menjadi tahun 2021.

Penundaan Olimpiade Tokyo diputuskan karena pandemi virus corona yang melanda lebih dari 200-an negara tidak kunjung mereda. Pandemi juga terjadi di Jepang dan hingga kini sebanyak 16 ribu orang telah terifeksi virus corona di negara tersebut.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Addi M Idhom