Menuju konten utama

Gubernur BI Prediksi Investasi dan Ekspor Kuartal I 2019 Melambat

Bank Indonesia memperkirakan kinerja ekspor dan investasi melambat pada periode kuartal I 2019. 

Gubernur BI Prediksi Investasi dan Ekspor Kuartal I 2019 Melambat
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo didampingi Deputi Gubernur Mirza Adityaswara dan Erwin Rijanto menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (27/9/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi kinerja investasi dan ekspor pada kuartal I tahun 2019 mengalami pelambatan.

Menurut Perry, investasi menurun pada kuartal I 2019 sebab faktor musiman. Namun, ia optimistis kinerja investasi merangkak naik mulai kuartal II 2019 dan terus tumbuh sampai akhir tahun.

"Investasi sedikit melambat pada triwulan I 2019 akibat pola musiman awal tahun, dan diperkirakan kembali menguat pada triwulan-triwulan berikutnya didukung proyek infrastruktur," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).

Sedangkan penurunan ekspor, kata Perry, terjadi sebab pelambatan perekonomian global. Dia mencatat penurunan ekspor sudah terlihat di sektor pertambangan, pertanian serta manufaktur. Ekspor di sektor terakhir merosot sebab kekurangan bahan baku seiring dengan penurunan impor.

"Peran ekspor neto menurun, sejalan dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan menurunnya harga komoditas," ujar Perry.

Kendati demikian, Perry meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap di angka 5 sampai 5,4 persen pada 2019 meski ekspor diproyeksikan yang menurun.

Dia menambahkan, bauran kebijakan BI, pemerintah dan otoritas terkait juga akan terus diperkuat guna menopang permintaan domestik dan terus menjaga momentum pertumbuhan.

"Kami juga bekerja sama dengan pemerintah untuk menaikkan penanaman modal asing dan mendorong investasi portofolio," kata dia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor pada Februari 2019 memang merosot secara bulanan. Penurunan ekspor sebesar 10,03 persen terjadi karena ekonomi Cina, AS dan Jepang sedang melambat.

Nilai ekspor Indonesia pada Februari 2019 hanya 12,53 miliar dolar AS. Sementara pada Januari 2019, ekspor Indonesi masih senilai 13,92 miliar dolar AS.

Penurunan itu melanjutkan tren pada awal tahun. Ekspor pada Januari 2019 tercatat turun 3,24 persen dibanding Desember 2018. Secara tahunan, ekspor Januari 2019 juga merosot 4,7 persen.

Selain itu, neraca Peradangan Indonesia pada Januari 2019 tercatat mengalami defisit sebesar 1,16 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom