Menuju konten utama

Gua di Thailand Tempat Tim Sepakbola Anak Terjebak Akan Jadi Museum

Rencananya, Gua Tham Luang di Thailand akan dijadikan museum yang akan memamerkan operasi penyelamatan terhadap tim sepakbola anak itu dilakukan.

Gua di Thailand Tempat Tim Sepakbola Anak Terjebak Akan Jadi Museum
Seorang anggota keluarga melihat sebuah foto di dekat kompleks gua Tham Luang, saat anggota tim sepakbola U-16 dan pelatih mereka ditemukan hidup menurut laporan media lokal di utara provinsi Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7). ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun

tirto.id - Tim sepakbola anak bernama “Wild Boars” yang terperangkap di gua Thailand telah berhasil dikeluarkan dalam misi penyelamatan selama tiga hari. Kini, 12 anak laki-laki dan pelatih sepakbolanya yang juga ikut terjebak tengah dirawat di rumah sakit untuk pemulihan.

Mengutip laporan BBC, kompleks gua di Thailand utara itu direncanakan untuk diubah menjadi museum. Petugas penyelamat mengatakan museum akan memamerkan operasi penyelamatan dilakukan.

Harapannya, musem gua ini akan menjadi daya tarik utama untuk pariwisata Thailand. Sebab, wilayah gua ini berlokasi sebagian besar belum berkembang dengan hanya memiliki fasilitas pariwisata secara terbatas.

"Daerah itu akan menjadi museum hidup, untuk menunjukkan bagaimana operasi itu berlangsung. Basis data interaktif akan disiapkan. Ini akan menjadi daya tarik utama bagi Thailand," kata Narongsak Osottanakorn, mantan gubernur dan kepala misi penyelamatan, dalam konferensi pers, Kamis (12/7/2018).

Gua Tham Luang, tempat dimana anak-anak berumur 11-16 tahun itu terjebak selama dua minggu, adalah salah satu sistem gua terbesar di Thailand. Ceruk tersebut terletak di bawah pegunungan di sekitar kota kecil Mae Sai, di provinsi Chiang Rai utara di perbatasan dengan Myanmar.

Meski begitiu, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menegaskan tindakan pencegahan harus tetap dilaksanakan baik di dalam maupun di luar gua untuk melindungi wisatawan.

Selain itu, belum jelas apakah museum akan beroperasi sepanjang tahun. Sebab, Thailand rawan banjir besar selama musim hujan, yang berlangsung dari Juni hingga Oktober.

Kedua belas anak-anak bersama seorang pelatihnya terjebak di dalam Gua Tham Luang sejak 23 Juni 2018. Mereka terperangkap setelah hujan deras membuat gua itu dibanjiri air.

Upaya evakuasi terpaksa dihentikan sementara karena persediaan oksigen bagi para tim penyelamat telah merosot. Selain, hujan yang turun pada Minggu (8/7/2017) sempat mengganggu jalannya evakuasi.

Usai melalui serangkaian operasi penyelamatan yang sulit, mereka semua akhirnya dapat dievakuasi dalam keadaan selamat. Meski begitu, mereka harus menjalani karantina selama seminggu.

Angkatan Laut Thailand juga telah mempublikasikan rekaman dramatis dari operasi itu sendiri. Dokumentasi itu menunjukkan cara penyelam ahli itu menavigasi tim sepakbola melalui perjalanan yang berbahaya ke permukaan.

Misi penyelamatan 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola di gua Thailand diwacanakan untuk diangkat dalam film layar lebar. Rencana ini salah satunya diusulkan sebuah rumah produksi Hollywood bernama Pure Flix melalui Managing Partner, Michael Scott.

"Melihat semua keberanian heroik di dalam gua dan evakuasi semua penyelam, merupakan peristiwa yang menyentuh dan sangat pribadi bagi saya," kata Scott dalam sebuah video di Twitter.

Scott saat itu juga berada di lokasi penyelamatan di Chiang Rai, Thailand saat anak-anak tersebut berhasil dievakuasi ke tempat aman.

Namun, rencana untuk memproduksi peristiwa ini ke dalam laya lebar juga diungkapkan pihak Ivanhoe Pictures. Rumah produksi yang berbasis di Los Angeles itu menyatakan telah secara resmi dipilih oleh pemerintah Thailand dan tim angkatan laut untuk mengembangkan film tersebut, demikian dikutip BBC.

Sementara itu, pendiri Pure Flix, David AR White mengatakan bahwa perusahaannya tengah berbicara dengan para aktor, penulis, dan calon investor.

"Pure Flix bergabung dengan seluruh dunia untuk berterima kasih kepada Tuhan karena menjawab doa untuk menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di gua di Thailand," kata David AR White.

Baca juga artikel terkait PENYELAMATAN GUA THAILAND atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari