Menuju konten utama

Grab Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Nasional

Grab dan partner menyediakan lebih dari 5.000 armada mobil listrik, motor listrik, sepeda listrik dan skuter listrik di Indonesia.

Grab Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Nasional
Grab Meluncurkan 30 Armada Motor Listrik Dan 7 Titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum di Bali. (FOTO/Grab Indonesia)

tirto.id - Beberapa tahun lalu, Salvatore Babones, kontributor Forbes, menyatakan bahwa industri otomotif punya peran sentral dalam mengatasi pencemaran udara. Tesisnya, industri tersebut merupakan salah satu penyebab rusaknya kebersihan udara, sehingga untuk mendapatkan udara berkualitas maka salah satu langkah yang bisa dimulai adalah membenahi industri tersebut.

Konkretnya, membuat sebanyak mungkin kendaraan listrik. Bagaimanapun, manusia modern tak bisa melepaskan diri dari produindustri otomotif.

Di samping persoalan kualitas udara, laporan World Oil Outlook 2016 memproyeksikan harga minyak berpeluang naik di masa depan. Pada 2040 misal, harga minyak diasumsikan mencapai 92 dolar per barel atau dua kali lipat dari harga saat ini. Meski ramalan soal kenaikan itu bisa tepat atau meleset, satu hal yang pasti adalah bahan bakar fosil kian terbatas dan kian hari kian menipis. Hal demikian pula yang kemudian menyebabkan kehadiran kendaraan listrik adalah suatu hal yang niscaya.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah merancang roadmap untuk mencanangkan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Mulai 2020, ditargetkan 10 persen dari 1,5 juta mobil yang diproduksi di dalam negeri adalah Low Carbon Emission Vehicle (LCEV), meliputi mobil hybrid, plug-in hybrid, dan full electric vehicle (EV). Selepas 2025 targetnya populasi LCEV menembus 20% dari dua juta produksi mobil lokal. Berlanjut di 2030 jumlahnya naik menjadi 25% per tiga juta mobil. Sampai di 2035 dipatok target produksi LCEV sampai di level 30% dari 4juta mobil produksi dalam negeri.

Tanpa menafikan roadmap sususan Kemenperin, pemerintah Bali pun telah menelurkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 dan 48 tahun 2019 tentang Energi Bersih dan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Tujuannya jelas, mewujudkan Pulau Bali yang bersih melalui lalu lintas dan angkutan jalan yang ramah lingkungan.

Menariknya, ikhtiar Pemerintah Bali tersebut mendapat dukungan dari Grab, aplikasi serba bisa terdepan di Asia Tenggara yang berkelindan dengan industri otomotif. Bersama dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, PT Pegadaian, Astra Honda Motor, dan Panasonic, Grab meluncurkan 30 kendaraan motor listrik dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 7 titik yang tersebar di seluruh Bali, beberapa hari lalu.

Selain sebagai dukungan terhadap Peraturan Gubernur di atas, dukungan Grab juga mempertegas komitmen jangka panjang perusahaan untuk membangun Indonesia yang lebih baik, terutama dalam konteks mendukung misi pemerintah dalam mengurangi emisi karbon hingga 29% pada 2030.

Header Advertorial Grab 6

Penyerahan Plakat oleh Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi kepada Gubernur Bali, Bapak I Wayan Koster, didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali - Bapak I Gde Wayan Samsi Gunarta di dalam acara Peluncuran Kendaraan Berbasis Listrik (KBL) di Bali oleh Grab Indonesia (26/11). (FOTO/Grab Indonesia)

“Hari ini, kami bangga dapat memperluas jangkauan kami hingga Bali dengan menghadirkan KBL dan SPBKLU di Pulau Dewata, demi mendukung terbangunnya sistem Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang ramah lingkungan serta efisien,” kata Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia.

Neneng menambahkan, melalui kolaborasi bersama sejumlah pihak seperti PLN dan Pegadaian, pihaknya ingin berterima kasih kepada pemerintah daerah serta dinas terkait di Bali yang berbagi visi yang sama dalam memajukan perkembangan transportasi berbasis listrik di Indonesia.

Gubernur Bali I Wayan Koster menyambut baik kehadiran KBL dari Grab di Bali. Katanya, Peraturan Gubernur Nomor 45 dan 48 tahun 2019 dibentuk sesuai dengan kearifan lokal Bali.

"Saya senang sekali dengan peluncuran Kendaraan Berbasis Listrik hari ini yang mengimplementasikan visi pembangunan Bali dan mendukung kebijakan yang telah dibentuk untuk mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.”

Di mata Koster, menjaga keharmonisan alam, masyarakat, dan budaya merupakan tanggungjwab utama masyarakat Bali. Bahkan alam yang bersih harus diupayakan dengan menciptakan lingkungan yang bebas polusi.

“Hal ini berkaitan dengan energi yang bersih, mulai dari pembangkit, hingga sarana dan prasarana sehari-hari. Ke depan, kami akan membangun pembangkit yang ramah lingkungan, yang baru dan terbarukan. Saya berharap hadirnya sepeda motor listrik ini dapat semakin mendukung alam bali yang bersih dan bebas polusi," beber Koster.

Komitmen Lama & Berjangka Panjang

Peluncuran Kendaraan Berbasis Listrik (KBL) di Bali bukanlah program mendadak. Sejak Agustus 2019, Grab dan Kementerian Perindustrian sudah bekerjasama dalam proyek demonstrasi dan studi kendaraan listrik, salah satunya di Bali, dan fokus pada technical performance, customer acceptance, industrial and social impact, serta bertujuan menyusun rekomendasi kebijakan pengembangan kendaraan listrik.

Pada Desember 2019, Grab dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi juga meluncurkan Roadmap Ekosistem Kendaraan Listrik dengan tujuan untuk mempercepat adopsi KBL di Indonesia dan mewujudkan jaringan transportasi yang lebih ramah lingkungan serta memperkenalkan GrabCar Elektrik powered by Hyundai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Januari 2020.

Header Advertorial Grab 6

Grab Menjadi Perusahaan Pertama Yang Mengoperasikan 5.000 Kendaraan Listrik Di Indonesia. (FOTO/Grab Indonesia)

Saat ini, Grab telah bekerja sama dengan Hyundai, Kymco, VIAR dan SELIS dalam menyediakan lebih dari 5.000 armada mobil listrik, motor listrik, sepeda listrik dan skuter listrik di Indonesia. September lalu, riset internal Grab menunjukkan bahwa 70% mitra pengemudi KBL Grab mengatakan bahwa teknologi ini meningkatkan pendapatan mereka karena pengeluaran untuk biaya bensin juga menurun.

“Riset Tenggara dan CSIS pada awal tahun lalu menunjukan kontribusi ekonomi Grab melalui teknologi kami bagi provinsi Bali yang mencapai Rp889 miliar. Upaya bersama yang hari ini diumumkan sejalan dengan komitmen GrabForGood untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital di Indonesia dan akan membantu kami untuk menghadirkan solusi yang memberikan efisiensi biaya transportasi dan mendorong lebih banyak orang untuk mengadopsi KBL,” sambung Neneng.

Ke depan, Neneng menegaskan pihaknya ingin menjadi pendorong utama yang menginisiasi kolaborasi bersama serta membangun kemitraan yang lebih erat dengan pemerintah dan berbagai sektor lain.

GM PLN UID Bali Adi Priyanto menyambut upaya Grab. Menurutnya, kerjasama ini dapat mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai yang berdampak pada ketahanan energi nasional.

“Terima kasih kepada Grab yang telah mendukung percepatan program penggunaan Kendaraan Berbasis Listrik di Indonesia. Kerja sama dalam percepatan kendaraan bermotor listrik ini sangat tepat dan strategis,” kata Adi.

Ia menambahkan, kemampuan, pengalaman, dan sumber daya yang di miliki PLN dan Grab didasari oleh visi yang sama untuk saling bersinergi dalam rangka mendukung penetrasi program kendaraan bermotor listrik di Indonesia yang lebih ekonomis, ramah lingkungan dan menuju peradaban yang modern.

Sementara Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, Nuril Islamiah menyampaikan suka citanya menjadi bagian dari program pengembangan kendaraan berbasis listrik yang digawangi oleh Grab dan PLN.

“Kerja sama ini sesuai dengan salah satu misi kami yaitu membangun bisnis yang lebih beragam agar nantinya bisa dinikmati oleh lebih banyak orang. Kami berharap, kerja sama ini dapat turut serta memajukan berbagai sektor lokal di Bali, terutama dalam bidang pengembangan dan memasyarakatkan kendaraan berbasis listrik.”

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis