Menuju konten utama

Golkar Sindir Cak Imin: Boleh Gabung KIB, tapi Jangan Ajukan Syarat

Golkar dan PPP meminta Ketum PKB Cak Imin tak memberikan banyak persyaratan untuk bisa bergabung di Koalisi Indonesia Bersatu.

Golkar Sindir Cak Imin: Boleh Gabung KIB, tapi Jangan Ajukan Syarat
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) beserta istri Rustini Murtadho (kiri) didampingi Menaker Hanif Dhakiri (kedua kanan), Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo (kanan) mengikuti Jalan Sehat Sarungan di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (30/9). Kegiatan tersebut sebagai rangkaian peringatan Hari Santri 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc/18.

tirto.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu yang didirikan Partai Golkar, PAN dan PPP.

Namun, ia memberikan syarat cukup berat, yakni menjadikan dirinya sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.

Merespons itu, Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono mengatakan PKB boleh bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu selama tidak mengajukan syarat apa pun.

"(PKB boleh) bergabung, tidak langsung meminta syarat yang macam-macam. Bergabung dulu, kami (Golkar, PAN, PPP) saja bergabung untuk maju, bukan untuk menentukan apa pun," kata Dave dilansir dari Antara, Rabu (25/5/2022).

Menurut dia, pada dasarnya koalisi yang dibentuk tiga parpol tersebut sifatnya cair dan terbuka jika memang ada parpol lain ingin ikut bergabung.

"Belum ada tawaran apa pun (dari PKB), secara pada dasarnya politik itu cair, bisa dikomunikasikan, tetapi, walaupun bergabung tidak langsung meminta syarat yang macam-macam, bergabung dulu," imbuh Dave.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tidak membatasi secara eksklusif jumlah partai yang akan bergabung.

"Kami juga terbuka. Karena apa? Karena posisi kami juga tidak membatasi secara eksklusif, tapi ya (PKB) masuk dulu, baru kami njagong (ngobrol) atau ngopi-ngopi soal Pilpres, soal capresnya siapa, cawapresnya siapa," kata Arwani.

Terkait penentuan kandidat capres dan cawapres yang akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu, Arwani mengatakan hal itu harus dilihat dari berbagai macam aspek, seperti karakter, kualitas elektabilitas, dan harus dikaji oleh tim dari koalisi.

"Saat ini (Koalisi Indonesia Bersatu) belum mengagendakan capres, cawapres, apakah dari internal KIB atau luar. Tunggu episode selanjutnya," pungkas dia.

Baca juga artikel terkait KOALISI INDONESIA BERSATU

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky