Menuju konten utama

Golkar & PKB Santai Bila PPP Jadi Dukung Proporsional Tertutup

Golkar dan PKB hanya khawatir pemilu dengan sistem proporsional terbuka yang telah disiapkan selama ini mendadak diubah ke sistem proporsional tertutup.

Golkar & PKB Santai Bila PPP Jadi Dukung Proporsional Tertutup
Pedagang roti melintasi kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (5/9/2022). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.

tirto.id - Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Melchias Markus Mekeng tak mau ambil pusing menanggapi manuver Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melalui Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy dalam menyetujui pemilu dengan sistem proporsional tertutup.

Menurut Melki, sapaan akrabnya setiap partai memiliki cara berbeda menyikapi proses politik yang ada.

"Kenapa mesti pusing, ya, karena tiap partai punya karakter dan cara berbeda dalam menyikapi proses politik yang ada," kata Melchias saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (8/3/2023).

Anggota Komisi XI DPR RI itu mengatakan esensi demokrasi menghargai setiap pilihan masing-masing partai. Ia menyebut PPP merupakan satu dari delapan fraksi Parpol DPR RI yang menolak sistem tertutup itu.

"Yang saya ketahui PPP dan delapan partainya sudah menyatakan dukungan untuk pemilu terbuka," kata Melchias.

Ia mengatakan perihal hal itu merupakan kewenangan Romahurmuziy untuk mengklarifikasi.

"Jadi, apakah statement Saudara Romi mewakili PPP, tentunya Ketum PPP yang punya domain untuk membuat klarifikasi statement tersebut," kata Melchias.

Hal senda juga disampaikan Ketua DPP PKB Daniel Johan. Daniel menilai peryataan Romahurmuziy itu merupakan pilihan masing-masing partai.

Oleh karena itu, Daniel tak mempersoalkan pernyataan Romahurmuziy tersebut. Ia hanya khawatir sistem terbuka yang telah dipersiapkan selama ini mendadak diubah ke sistem tertutup.

"Yang kami khawatirkan adalah bila perubahan dilakukan secara mendadak sementara seluruh persiapan yang dilakukan saat ini sesuai dengan sistem terbuka," kata Daniel saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (8/3/2023).

Perubahan secara mendadak itu, kata dia, tentu menimbulkan kekisruhan dan ketidakstabilan politik.

"Itu yang harus kita hindari dan pikirkan benar dampaknya," kata Daniel.

Legistalor Komisi IV DPR RI itu mengatakan diubah atau tidak, bukan dari pernyataan partai per partai. Namun, logika hukum yang berdasarkan undang-undang.

"Intinya PKB tegas menolak sistem proporsional tertup," pungkas Daniel.

Sebelumnya, Romahurmuziy menilai dengan sistem pemilu tertutup, orang akan lebih melihat partai daripada individu caleg. Baginya, ideologi partai lebih layak diperjuangkan daripada hanya membawa nama individu saat berkampanye.

Romahurmuziy menganggap konstituennya akan lebih ikhlas bila yang diperjuangkan ada partai daripada hanya individu caleg. Karena PPP dianggap memiliki nilai yang melekat dalam ajaran masyarakat di Indonesia.

Selain itu, dia melihat peran DPP PPP kurang berfungsi secara optimal, karena caleg PPP bekerja sendirian dan DPP tidak bisa melakukan intervensi.

Oleh karenanya, sistem pemilu tertutup diklaim bisa membuat garis komando yang lebih terarah, dari DPP hingga ranting PPP dalam proses perjuangan politik.

Meski demikian, Romahurmuziy tidak dalam posisi yang memperjuangkan sistem pemilu tertutup. Dia menyatakan siap dengan sistem pemilu apapun, baik terbuka atau tertutup.

Baca juga artikel terkait PE atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto