Menuju konten utama

Golkar Dikabarkan Merapat ke PKB-Gerindra, KIB Pecah?

Arsul mengatakan seluruh koalisi yang ada saat ini masih bersifat cair dan belum final. Karena itu, peluang kerja sama parpol masih terbuka lebar.

Golkar Dikabarkan Merapat ke PKB-Gerindra, KIB Pecah?
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kanan) menandatangani nota kesepahaman dibentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada acara silaturahmi di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

tirto.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengklaim tengah membangun komunikasi politik dengan Partai Golkar. Hal itu dilakukan demi menarik Golkar ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama PKB dan Gerindra.

"Kita saling komunikasi intensif dengan Golkar, sudah sangat dekat, artinya PKB, Golkar, Gerindra semakin dekat. Kedekatan ini menjadi poin untuk menguatkan koalisi PKB-Gerindra," kata Muhaimin dikutip dari rekaman suara kepada awak media, Senin 13 Maret 2023.

Golkar merupakan pionir dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Koalisi ini disebut-sebut masih belum kokoh sebagaimana diucapkan elite PPP Romahurmuziy.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyebut tiap partai politik masih terbuka untuk pindah koalisi menjelang Pemilu 2024. Menurut dia belum ada satu pun koalisi yang ajek.

"Bagi saya, yang namanya koalisi apakah KIB atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau Koalisi Perubahan itu bukan koalisi yang sudah final. Jadi masih terbuka untuk bertambah atau berkurang," ucapnya di sela-sela acara BNPT, Jakarta, Senin.

Arsul berpendapat bahwa bangunan kerja sama yang dibangun parpol masih cair, apalagi hingga kini KIB belum membahas nama capres dan cawapres.

"Maksud saya misal, kok PPP mau pindah ke koalisi lain? itu masih terlalu prematur. Karena apa? Karena kita belum bicara soal siapa capres dan cawapres," terangnya.

Menurut dia, koalisi parpol bersifat ajek ketika sudah melakukan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena itu segala kemungkinan bisa terjadi pada saat ini.

"Semua masih mungkin, tidak spesifik itu. Pokoknya masih mungkin sampai kita ijab qobul di KPU," pungkas Arsul.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky