Menuju konten utama

Golkar akan Umumkan Ketua DPR Pengganti Setya Novanto 10 Januari

Partai Golkar akan mengumumkan nama Ketua DPR sebagai pengganti Setya Novanto pada 10 Januari 2018.

Golkar akan Umumkan Ketua DPR Pengganti Setya Novanto 10 Januari
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bergandengan tangan bersama Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senin (18/12/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id -

Partai Golkar masih dalam proses pembahasan penentuan ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pengganti Setya Novanto. Ketua DPP Partai Golkar, Happy Bone Zulkarnain menyatakan rencananya Golkar akan mengumumkan nama Ketua DPR yang baru pada 10 Januari 2018.

"Kami masih menyeleksi. Insyaallah tanggal 10 Januari sudah final," kata Happy di Kantor SMRC, Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2018).

Namun, Happy membantah bila DPP Golkar telah mengerucut ke dua nama untuk menjadi pengganti Setya Novanto, yakni Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bambang Soesatyo.

"Mengerucut AGK dan Bamsoet kan opini publik," kata Happy.

Menurut Happy, Golkar akan memilih Ketua DPR yang sesuai dengan tagline Munaslub Golkar, yaitu Golkar Bersih. Sehingga, sosok yang akan dipilih adalah yang tidak tersangkut dengan korupsi.

"Tentu yang kami inginkan enggak ada masalah hukum. Maka enggak sembarangan ambil keputusan," kata Happy.

Selain itu, kata Happy, Golkar ingin pergantian Ketua DPR bersamaan dengan penambahan pimpinan baru dari jatah milik PDIP.

Karena, kata Happy, tidak adil jika PDIP sebagai partai pemenang pemilu tidak mendapat kursi pimpinan. Sayang, pembahasan soal penambahan kursi pimpinan DPR milik PDIP dalam UU MD3 mandek. Sebab, ada beberapa usulan fraksi belum diakomodir oleh pemerintah.

"Kami ingin sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Ketua DPR ada, UU MD3 direvisi, muncul pimpinan DPR yang baru," ujarnya.

Pembahasan revisi UU MD3 hingga saat ini masih berjalan alot di Badan Legislasi DPR. Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas mengatakan semua fraksi masih tarik ulur karena memiliki usulan-usulan Daftar Inventaris Masalah (DIM) terkait revisi UU MD3.

Usulan-usulan itu, kata Supratman, belum diakomodir oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Belum ditanggapinya usulan fraksi-fraksi di DPR ini membuat penyelesaian revisi UU MD3 terhambat.

"Tetapi kan ada banyak materi muatan tambahan DIM-nya. Pak Menteri belum memberi jawaban. Itu kemungkinan juga menjadi penghalang juga untuk segera dilakukan penempatan penyelesaiannya," kata Supratman saat dihubungi.

Adapun pergantian ketua DPR dilakukan setelah Setya Novanto menyatakan mengundurkan diri November lalu lantaran tersangkut kasus korupsi e-KTP. Sejumlah nama politisi Golkar di parlemen pun diwacanakan menggantikan Setya Novanto, yakni Titiek Soeharto, Azis Syamsudin, Bambang Soesatyo, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca juga artikel terkait PERGANTIAN KETUA DPR atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri