Menuju konten utama

Go-Jek Jadi Startup Pertama yang Raih Decacorn di Indonesia

Decacorn adalah status tingkat lanjut yang diberikan kepada startup dengan valuasi lebih dari 10 miliar dolar.

Go-Jek Jadi Startup Pertama yang Raih Decacorn di Indonesia
Helm seorang supir ojek online (GoJek) nampak dari belakang saat melintasi Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Minggu, (3/6/18). tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Go-Jek meraih Decacorn dan jadi perusahaan pertama yang menyandang status ini. Menurut data CB Insight yang dikutip Jumat (5/4/2019), Go-Jek memiliki nilai valuasi lebih dari 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dan menduduki peringkat nomor 19 di dunia.

Decacorn adalah status tingkat lanjut yang diberikan kepada startup dengan valuasi lebih dari 10 miliar dolar. CB Insights mencatat terdapat belasan perusahaan rintisan yang memiliki status ini.

Perusahaan-perusahaan Decacorn ini didominasi oleh Amerika Serikat dan Cina, diantaranya Toutiao (Bytedance) dengan valuasi 75 miliar dolar AS, Uber (72 miliar dolar), Didi Chuxing (56 miliar dolar), WeWork (47 miliar dolar), dan Airbnb (29,3 miliar dolar).

Sementara kompetitor Go-Jek di Indonesia, Grab menduduki posisi ke-13 di dunia dengan nilai valuasi 11 dolar AS. Perusahaan asal Singapura itu saat ini menjadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang berstatus Decacorn.

Go-Jek juga menjadi satu-satunya startup di Indonesia yang meraih status Unicorn pertama kali. Empat startup di Indonesia yang bergelar unicorn adalah Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

Gojek pada awalnya berangkat dari layanan jasa transportasi berbasis sepeda motor. Namun, perusahaan aplikasi ini berusaha menuju one-stop service application, yakni pelanggan dapat melakukan pemesanan pelbagai jasa hanya dari satu aplikasi.

Dalam waktu lima tahun, Go-Jek berkembang pesat. Kontroversi mengiringi setiap langkahnya, mulai dari protes oleh pengemudi taksi hingga masalah keamanan dalam aplikasi.

Namun, Go-Jek tetap melenggang. Langkah Go-Jek bisa jadi semakin melebar setelah perusahaan itu mendapatkan dana tambahan senilai 550 juta dolar AS, atau setara Rp7,2 triliun, pada 4 Agustus 2016.

Jika menilik tanggal kelahirannya, Gojek menyandang status Unicorn setelah sekitar 6 tahun berdiri.

Tak berhenti di situ, pada 4 Mei 2017 Gojek kemudian memperoleh suntikan dana tambahan senilai $1,2 miliar dari Tencent Holding dan JD.com. Ini membuat total pendanaan yang sukses diraih Gojek berada di angka 1,75 miliar dolar AS, yang merupakan nilai tertinggi di antara Unicorn Indonesia yang lain.

Selain Decacorn dan Unicorn, dalam dunia startup juga mengenal dengan istilah Hectocorn. Istilah ini disematkan untuk perusahaan rintisan dengan angka valuasi yang mencapai lebih dari 100 miliar dolar.

Baca juga artikel terkait GOJEK atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Bisnis
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH