Menuju konten utama

Gina Haspel, Sipir Penjara Favorit Trump, Calon Bos Baru CIA

Tangan wakil Kepala CIA Gina Haspel berdarah. Ia salah satu aktor penting di balik beroperasinya penjara-penjara rahasia penampung teroris selama pemerintahan George W. Bush.

Gina Haspel, Sipir Penjara Favorit Trump, Calon Bos Baru CIA
Gina Haspel. AFP/OSS Society

tirto.id - Tak ada hal yang tidak dibicarakan Donald Trump di Twitter. Tak jarang, cuitan presiden yang kerap diejek “menjalankan pemerintahan dari Twitter” ini mengundang kontroversi—salah satunya kicauannya pada Selasa (13/3) lalu.

Trump menginformasikan mutasi jabatan Mike Pompeo dari Direktur CIA ke posisi menteri luar negeri menggantikan Rex Tillerson. Kursi nomor satu di CIA rencananya akan diisi perempuan bernama Gina Haspel.

“Saya berterima kasih kepada Presiden Trump yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dicalonkan sebagai direktur CIA,” ujar Haspel sebagaimana dilansir Guardian. “Jika disetujui (oleh Senat), saya berharap dapat memberikan dukungan intelijen kepada Presiden Trump yang telah dia harapkan sejak tahun pertamanya menjabat.”

Sebelum duduk di kursi direktur, Haspel wajib menjalani serangkaian uji kelayakan di hadapan para senator. Gina Haspel bukan orang baru di lingkungan CIA. Sejak Februari 2017 lalu, ia menjabat wakil direktur mendampingi Mike Pompeo.

Dilansir dari Reuters, kubu Demokrat dan Republikan terbelah menanggapi keputusan Trump. Beberapa anggota Partai Republik menentang, termasuk Senator Rand Paul.

Senator John McCain turut mempertanyakan dipilihnya Haspel untuk duduk di kursi nomor satu CIA. “Penyiksaan tahanan oleh AS selama satu dekade terakhir adalah salah satu bab paling gelap dalam sejarah Amerika,” ucap kandidat saingan Obama pada pilpres 2008 ini. Menurut McCain, Haspel perlu menjelaskan keterlibatannya dalam program interogasi CIA di hadapan Senat. McCain sendiri pernah disiksa sebagai tawanan perang di Vietnam.

Jejak kotor Haspel sendiri telah diketahui khalayak luas.

Jejak Hitam Gina Haspel

"Jika disetujui Senat, pengangkatan Gina Haspel hanya akan membuka luka lama dari satu dekade lalu atau lebih. Kerja-kerja analisis dan aktivitas kami akan lebih diawasi," ujar seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya.

Pasca-9/11, CIA memelihara banyak black site (“situs rahasia”) di berbagai belahan dunia yang dioperasikan untuk menginterogasi dan menahan orang-orang yang diduga terlibat kasus terorisme. Keberadaan situs-situs rahasia ini telah diakui oleh Presiden George W. Bush dalam sebuah pidato tanggal 6 September 2006.

Namun, Bush merahasiakan detail lokasi penjara-penjara tersebut. Pada Januari 2009, Guardian melaporkan sejumlah tempat yang diduga kuat sebagai lokasi situs rahasia CIA. Di antaranya adalah Bandara Szymany di Polandia, Camp Eagle di Bosnia, dan Camp Bondsteel di Kosovo.

Haspel bergabung dengan CIA pada tahun 1985 silam. Kariernya tambah moncer seiring banyaknya penjara rahasia di bawah kepresidenan Bush Junior. New Yorker mencatat bahwa sejak 2003 sampai 2005, Gina Haspel menjabat posisi senior CIA yang bertugas menangani program penahanan atas puluhan orang terduga teroris.

New Yorker juga melaporkan keberadaan Haspel di sebuah penajra rahasia di Thailand pada 2002. Di penjara itu, dua tersangka Al Qaeda, Abu Zubaydah dan Abd al-Rahim al-Nashiri dipenjara dan diinterogasi CIA secara sadis layaknya tiap orang yang diciduk dengan tuduhan teroris.

Infografik siapa gina haspel

Salah satu teknik penyiksaan paling brutal di tempat ini adalah waterboarding. Dengan teknik ini, kepala tahanan ditutup lap dan diguyur air. Efeknya, tahanan akan merasa tenggelam. Teknik ini mulai dikenal selama darurat sipil di Perancis pada 1960an, era ketika negeri itu berusaha memadamkan gerakan kemerdekaan di Aljazair. Waterboarding digunakan dalam sesi-sesi interogasi terhadap aktivis pro-kemerdekaan.

Abu Zubaydah dan Abd al-Rahim disiksa dengan teknik yang sama selama sebulan penuh. "Abu Zubaydah", tulis New Yorker, "sempat tak sadarkan diri karena air masuk ke paru-parunya. Seorang doktor turun tangan. Selama masa penahanan, Zubaydah kehilangan pandangan mata kirinya."

Interogasi itu buntu dan sia-sia, bukan karena teknik yang digunakan, tapi karena Zubaydah sama sekali tak punya hubungan dengan Al Qaeda.

Lebih dari satu dekade teknik waterboarding dipakai dalam interogasi tahanan CIA. Meski secara resmi teknik ini dilarang, Bush tetap mengizinkannya.

Atlantic menyebutkan bahwa nama Haspel muncul dalam komunikasi internal CIA soal perintah penghancuran rekaman-rekaman video interogasi di berbagai penjara rahasia pada 2005 silam.

Setelah disumpah sebagai presiden pada 2009, Obama memerintahkan penutupan situs-situs rahasia ini—termasuk penjara Guantanamo. Di sisi lain, Obama menjamin bahwa siapapun yang terlibat dalam program interogasi CIA—termasuk Haspel—tidak akan dituntut secara hukum.

Terpilihnya Trump kembali mengundang pertanyaan tentang nasib penjara-penjara rahasia ini. Lima hari setelah disumpah, Donald Trump, menyatakan akan membatalkan keputusan Obama. Di bawah Trump pula Gina Haspel menduduki beberapa jabatan strategis di CIA sebelum akhirnya dipromosikan sebagai orang nomor satu di CIA pekan lalu.

Reaksi negatif sebetulnya sudah terlihat ketika silam ketika mantan Direktur CIA Mike Pompeo CIA mengangkat Gina Haspel sebagai wakilnya pada awal Februari 2017.

Terlepas dari pencalonan Haspel, CIA sudah lama mahsyur dengan kerja-kerja kotornya, termasuk keterlibatannya dalam banyak pergantian rezim selama dan setelah Perang Dingin.

Baca juga artikel terkait CIA atau tulisan lainnya dari Tony Firman

tirto.id - Politik
Reporter: Tony Firman
Penulis: Tony Firman
Editor: Windu Jusuf