Menuju konten utama

Gibran Minta Kapolri Tersangkakan Penyerangan ke Bus Persis Solo

Gibran Rakabuming Raka ingin ada efek jera bagi pelaku pelemparan batu ke bus Persis Solo oleh suporter Persita Tangerang.

Gibran Minta Kapolri Tersangkakan Penyerangan ke Bus Persis Solo
Sejumlah pesepak bola Persis Solo berselebrasi usai mencetak gol ke gawang PSM Makassar pada pertandingan Liga 1 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/9/2022). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU

tirto.id - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar kepolisian mengusut tuntas kasus pelemparan bus yang ditumpangi pemain Persis Solo usai bertanding dengan Persita Tangerang beberapa waktu lalu.

"Intinya, saya dan Pak kapolri terus koordinasi masalah ini. Harus ada tindakan tegas. Kalau dibiarkan, akan ada terus seperti itu, tidak berhenti," kata Gibran di Surakarta, Jawa Tengah, Senin (30/1/2023) dilansir dari Antara.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mendesak polisi menetapkan tersangka pada peristiwa pelemparan bus Persis Solo. Tujuannya ada efek jera dari para pelaku pelemparan tersebut, kata Gibran.

"Ya, pihak mana pun yang terlibat. Saya kembalikan lagi ke Pak Kapolri," ungkapnya.

Gibran menyayangkan kejadian yang seharusnya tidak perlu terjadi itu. Apalagi, saat ini persepakbolaan di dalam negeri tengah disorot usai Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang terjadi Oktober 2022.

"Ya dibayangkan saja, jauh-jauh ke tempat mereka, pulang, habis tanding capek, masih dilempari batu. Rasanya kayak apa?" katanya.

Disinggung mengenai adanya pemain Persis Solo yang mengejar dan memukul pelaku pelemparan, Gibran mempersilakan polisi untuk mendalaminya. Gibran pun siap minta maaf bila memang ada kesalahan yang dilakukan tim Persis Solo.

"Kalau ada yang salah dari pemain kami, ya mohon maaf, kami fair, silakan diperiksa. Pemain yang melakukan pengejaran, pemukulan, ya harus minta maaf dan kooperatif kalau dilakukan pemeriksaan. Masalah atau tidak masalah, nanti pak kapolri yang menentukan," katanya.

Terkait permintaan maaf, Gibran mengatakan semua pihak harus meminta maaf.

"Aku ya salah," imbuhnya.

Sementara itu, untuk menjaga kondisi persepakbolaan di Tanah Air, dia mengatakan semua pihak harus berkoordinasi.

"Dari pengamanan, manajemen, suporter, intinya kami ingin sepak bola jalan, jangan seperti ini terus. Enggak ada bola, enggak ada hiburan. Menahan diri semua, ya," ujar Gibran.

Insiden penghadangan dan perusakan dilakukan suporter saat bus Tim Persis Solo berpenumpang ofisial tim hendak pulang menuju Solo setelah laga tandang menghadapi Persita Tangerang pada pekan ke-21 Liga 1 2022/2023, Sabtu 28 Januari 2023 lalu.

Suporter Persita memulai menyerang bus Laskar Sambernyawa sekitar pukul 18.17 WIB di kawasan Kelapa Dua hingga Pintu Tol Panunggangan, Tangerang.

Peristiwa itu diabadikan melalui tayangan video yang disebarkan melalui media sosial (medsos) oleh salah satu kru Tim Persis Solo dari dalam bus.

Kemudian, tampak dari rekaman video itu beberapa oknum suporter langsung melemparkan batu ke arah bus sehingga kaca samping pecah.

Atas kejadian itu, Tim Persis Solo mengalami kerugian dengan sejumlah kaca bus rombongan pecah dan satu ofisial klub mengalami luka ringan.

Polres Tangerang Selatan langsung bergerak dan menangkap tujuh orang yang diduga pelaku penghadangan dan perusakan bus Persis Solo.

Baca juga artikel terkait PERSIS SOLO

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto