Menuju konten utama

Gerindra Masih Oposisi, Rachmawati: Tak Mudah Merapat ke Jokowi

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri menanggapi isu Prabowo Subianto merapat ke kubu pemerintah usai pemilu, seperti pertemuan dengan Jokowi dan Megawati.

Gerindra Masih Oposisi, Rachmawati: Tak Mudah Merapat ke Jokowi
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri memberikan pidato kebangsaan disaksikan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 di Universitas Bung Karno (UBK), Jumat (17/8/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri menanggapi isu Prabowo Subianto merapat ke kubu pemerintah usai pemilu, seperti pertemuan dengan Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati.

Ia menyatakan tidak mudah bagi Partai Gerindra untuk bergabung dengan pemerintahan mendatang. Kalah dalam Pilpres 2014, Prabowo pun lantas membawa partainya, Gerindra, ke dalam barisan oposisi selama lima tahun terakhir.

"Belum, katakanlah perkenalan itu biasa. Seperti saya juga hadir sekarang. Kami mengambil sikap politik itu juga tidak gampang, harus dibahas, dipikirkan secara komprehensif baik manfaat maupun mudharat. Jadi tidak gampang mengatakan nanti mau merapat," ujar Rachmawati di acara 'Pancasila Perekat Kita, Satu Nusa Satu Bangsa' di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).

Berkaitan dengan kemungkinan Partai Gerindra sebagai koalisi, ia mengaku belum bisa berpendapat lebih jauh.

"Saya belum bisa jawab sekarang. Karena ini masalahnya bukan hanya bagi bagi jabatan, tapi fungsi daripada Partai Gerindra atau siapapun nanti. Utamanya, untuk kemaslahatan bangsa Indonesia ke depan," kata Rachmawati.

Dia menegaskan hingga kini Partai Gerindra masih sebagai pihak oposisi dan ia selaku Wakil Dewan Pembina partai berlogo kepala Garuda itu sering menyatakan bahwa sebaiknya pihaknya di luar sistem pemerintahan.

"Karena justru kami akan memperbaiki sistem dan saya selalu mengatakan sejak awal Gerindra sudah memposisikan diri sebagai antitesa daripada sistem sekarang," lanjut dia.

Beberapa partai pendukung Prabowo seperti PAN dan Demokrat juga telah terbuka menyatakan keinginan merapat ke Jokowi--meski ada kemungkinan ditentang partai koalisi pemenang. Sejauh ini hanya PKS yang menyatakan sikap siap jadi oposisi.

Selain itu, mantan cawapres Sandiaga Uno mengapresiasi rekonsiliasi yang dilakukan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra yang datang ke Kongres PDIP.

"Positif, saya rasa Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina, Ketua Umum Partai Gerindra selalu membuka peluang untuk berdiskusi demi kemajuan bangsa. Dia selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Jadi kalau baperan itu tidak datang," ujar Sandiaga kepada wartawan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019).

Kedatangan Prabowo ke kongres PDIP maka Prabowo membuka peluang kepada Gerindra untuk melakukan rekonsiliasi lebih lanjut. "Prabowo melihat ini peluang untuk membuka satu upaya bersama banyak permasalahan bangsa yang kita dapat," tambah dia.

Baca juga artikel terkait KOALISI JOKOWI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri