Menuju konten utama

Georges Melies dan Film Terbaiknya The Conquest of the Pole

The Conquest of the Pole adalah satu maha karya dari Georges Melies yang menyuguhkan interpretasi komikal nan ajaib atas eksplorasi yang dilakukan Amundsen dan pesaingnya yang malang

Georges Melies dan Film Terbaiknya The Conquest of the Pole
Google doodle George Melies. FOTO/google.com

tirto.id - Google Doodle hari ini, Kamis (3/5/2016) menampilkan sebuah video interaktif Virtual Reality (VR) 360 derajat tentang sosok Georges Melies, seorang Sineas Prancis yang disebut Google telah "mengubah dunia perfilman lebih dari seabad yang lalu."

Tepat 106 tahun yang lalu, atau pada 3 Mei 1912 Georges Melies merilis film berjudul À la Conquête du Pôle atau The Conquest of the Pole. Film tersebut adalah salah satu mahakarya dari Melies. Tanggal pembuatan film tersebut yang diperingati Google hari ini melalui Doodle dengan VR 360 derajat.

The Conquest of the Pole adalah film bisu Perancis yang disutradarai dan dibintangi oleh Georges Méliès sendiri. Film yang diilhami oleh peristiwa-peristiwa kontemporer ini mengisahkan sekelompok penjelajah internasional yang melakukan ekspedisi ke Kutub Utara, di mana mereka bertemu dengan seorang raksasa pemakan daging dan jarum magnetik yang berbahaya.

Film tersebut adalah salah satu maha karya dari Melies yang menyuguhkan interpretasi komikal nan ajaib atas eksplorasi yang dilakukan Amundsen dan pesaingnya yang malang.

"Dia bahkan membangun sebuah 'Raksasa Salju' di dalam studio kaca Montreuil-nya untuk film ini, yang kepalanya saja berukuran dua meter," tulis Google.

The Conquest of the Pole merupakan salah satu karya sinematik terakhir Méliès. Film ini dirilis oleh Pathé Freres dan mendapat pujian kritis di Prancis dan Inggris. Film tersebut sering disebut sebagai salah satu mahakaryanya dan dinobatkan sebagai karya terbesar Georges Melies.

Georges Melies lahir di Paris pada 8 Desember 1861 dan meninggal pada 21 Januari 1938. Georges Melies memulai semuanya dari Paris. Ia lahir di keluarga pemilik pabrik sepatu di Boulevard Saint-Martin. Dibesarkan dalam lingkungan dengan latar pendidikan kuno, namun minat artistiknya sudah terlihat sejak belia. Di usia 10 tahun, ia membuat boneka kardus dan menulis karikatur dan gambar di buku catatan sekolahnya.

Dalam karya-karyanya, Melies mengkhususkan diri dalam menggambarkan transformasi fisik yang ekstrim dari tubuh manusia, contohnya pemotongan kepala dan anggota badan untuk memberikan efek komik.

Menurut catatan Britannica, sepanjang 1899 sampai 1912 Melies telah memproduksi 400 film. Beberapa film Melies antara lain Cléopâtre (1899; Cleopatra's Tomb), Le Christ marchant sur les eaux (1899; Christ Walking on Water), Le Voyage dans la lune (1902; A Trip to The Moon), Le Voyage à travers l'impossible (1904; The Voyage Across the Impossible), dan Hamlet (1908).

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Humaniora
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani