Menuju konten utama

Gempa Terkini, BMKG: Beda Gempa Padang Sumbar 17 & 18 November 2020

Berdasarkan analisis BMKG, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

Gempa Terkini, BMKG: Beda Gempa Padang Sumbar 17 & 18 November 2020
Ilustrasi Gempa Bumi. FOTO/iStock

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan terjadi gempa dengan magnitudo 5,3 di Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera tepatnya di barat daya Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat, Rabu (18/11/2020) pukul 11.41.59 WIB

Sebelumnya pada Selasa (17/11/2020) pukul 08.44.07 WIB gempa juga mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Lantas apa beda gempa yang mengguncang wilayah Sumatera Barat pada Selasa (17/11/2020) dan Rabu (18/11/2020)?

Beda gempa yang guncang Sumatera Barat Selasa (17/11/2020) dan Rabu (18/11/2020)

Gempa Sumatera Barat Rabu (18/11/2020)

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan gempa pada koordinat 1,75 LS dan 100,42 BT dengan kedalaman 46 kilometer tersebut tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan analisis BMKG, melansir laman Antara, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Dampak gempa, guncangan dirasakan di,

- Painan, Tuapejat pada skala III-IV MMI, yaitu bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

- Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, Solok Selatan paada skala II-III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

- Pasaman, Pasaman Barat, Sijunjung pada skala II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Gempa Sumatera Barat Selasa (17/11/2020)

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono kepada Tirto mengatakan episenter gempa terletak pada koordinat 2,90 LS dan 99,07 BT tepatnya di laut pada jarak 112 kilometer arah Barat Daya Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 13 kilometer.

Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone (IFZ) dekat dengan batas tumbukan lempeng.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault).

Guncangan gempa ini dirasakan di beberapa daerah di antaranya:

- Padang, Painan, Sipora dengan III-IV MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Getaran juga dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

- Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kepahiang dengan II-III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Getaran juga dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

- Pasaman, Kerinci, Payakumbuh, Solok Selatan dengan I-II MMI atau getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

Getaran juga dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga artikel terkait GEMPA atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH