Menuju konten utama

Gempa Sukabumi Saat Sahur, BPBD Belum Terima Laporan Kerusakan

"Kami belum menerima laporan kerusakan baik permukiman warga maupun fasilitas umum lainnya," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana.

Gempa Sukabumi Saat Sahur, BPBD Belum Terima Laporan Kerusakan
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto.

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hingga saat ini belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa berkekuatan 4,4 Skala Richter.

"Kami belum menerima laporan kerusakan baik permukiman warga maupun fasilitas umum lainnya," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana di Sukabumi, Sabtu (26/5/2018).

Informasi yang dihimpun dari BMKG Bandung, gempa bumi tektonik berkekuatan 4,4 SR yang terjadi di titik koordinat episenter 7.20 Lintang Selatan dan 106,88 Bujur Timur atau 30 km arah Barat Daya Kota Sukabumi dengan kedalaman 6 km.

Gempa tersebut terjadi pada Sabtu (26/5/2018) sekitar pukul 03.15 WIB saat warga tengah melaksanakan santap sahur. Bencana ini pun sempat membuat panik sebagian warga Kota dan Kabupaten Sukabumi.

Namun kondisi saat ini warga sudah kembali masuk ke rumahnya masing-masing walaupun masih ada kekhawatiran terjadinya gempa susulan yang kekuatannya lebih besar.

"Setelah 30 menit setelah gempa, tidak ada gempa susulan kami imbau warga jangan panik dan tidak percaya dengan informasi yang belum tentu kebenarannya," tambah Yana.

Sabtu dini hari tadi, warga Sukabumi yang tengah menyantap sahur terkejut dan panik karena getaran gempa yang dirasakan kencang.

"Kami terkejut sekaligus panik, walaupun durasinya tidak lama tapi saya lihat kaca bergetar dan lampu pun bergoyang sehingga tanpa pikir panjang saya keluar rumah untuk menyelamatkan diri," kata salah seorang warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi Dina Nurlela di Sukabumi, Sabtu.

Gempa tersebut tidak hanya dirasakan oleh warga Kota Sukabumi saja, tetapi warga Kabupaten Sukabumi seperti warga Kecamatan Cisaat yakni Elly Nurhayati yang menyebutkan saat gempa ia langsung menggendong anaknya yang masih bayi dan lari keluar rumah.

"Saya spontan merangkul anak yang tengah terlelap tidur dan tanpa pikir panjang saya keluar rumah. Suami saya yang tengah makan sahur pun langsung keluar dan mencari tempat yang lapang," tambahnya.

Pantauan di lokasi gempa, sebagian warga sudah kembali masuk ke rumah, namun masih ada yang berada di luar karena khawatir terjadi gempa susulan yang kekuatannya lebih besar.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri