Menuju konten utama

Gempa Lombok: 543 Pendaki Rinjani Berhasil Dievakuasi dari TNGR

"Jadi untuk yang di Bukit Pelawangan dan Pos 2 Sembalun, sudah turun semua."

Gempa Lombok: 543 Pendaki Rinjani Berhasil Dievakuasi dari TNGR
Pendaki Gunung Rinjani yang sempat terjebak longsor akibat gempa bumi tiba di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Pascagempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya pada Minggu (29/7/2018) pagi, sebanyak 543 orang pengunjung telah berhasil dievakuasi dari dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

"Sebanyak 543 orang pendaki tersebut adalah wisatawan asing 189 orang, pendaki wisatawan nusantara 173 orang, guide 31 orang, dan porter 150 orang. Semua korban yang berhasil dievakuasi dalam kondisi sehat dan selamat," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam rilis persnya yang diterima Tirto, Selasa (31/7/2018).

Sementara itu, dari jumlah pengunjung yang berhasil dievakuasi hingga Senin petang, masih ada tersisa enam orang yang bertahan di Danau Segara Anak bersama satu jenazah atas nama Muhammad Ainul Takzim (26 tahun), staf Balai Litbang LHK Makassar.

"Jadi untuk yang di Bukit Pelawangan dan Pos 2 Sembalun, sudah turun semua. Sisa enam orang dan satu jenazah yang belum dievakuasi," jelas Koordinator Perlindungan dan Pengamanan Hutan TNGR Daniel A Rosang yang ditemui di Resor Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Senin (31/7/2018).

Evakuasi untuk enam orang dan jenazah Muhammad Ainul Takzim, direncanakan dilakukan pada Selasa (31/7/2018) pagi.

"Sesuai dengan rencana kita (TNGR), upaya evakuasi kita siapkan melalui jalur darat. Apakah akan ada evakuasi menggunakan helikopter, itu tergantung dari pihak Basarnas dan kepolisian," kata Daniel dilansir Antara.

"Jika evakuasinya lewat darat, diusahakan paling telat, saat Magrib sudah sampai di bawah (pintu Bawak Enao). Jalur evakuasinya lewat jalur pendakian resmi Sembalun," katanya.

Baca juga artikel terkait GEMPA LOMBOK atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani