Menuju konten utama

Gempa Hari Ini, BMKG: M5,9 Berpusat di Timur Laut Bitung Sulut

BMKG menginformasikan telah terjadi gempa bumi hari ini Sabtu (16/11/2019) pada pukul 17.19 WIB yang dirasakan di Sulawesi Utara dengan magnitudo 5,9.

Gempa Hari Ini, BMKG: M5,9 Berpusat di Timur Laut Bitung Sulut
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah terjadi gempa bumi hari ini Sabtu (16/11/2019) pada pukul 17.19 WIB yang dirasakan di Bitung dan sejumlah daerah lain di Sulawesi Utara dengan magnitudo 5,9. Gempa hari ini tidak berpotensi tsunami.

Menurut informasi dari BMKG, pusat gempa hari ini berada di laut, tepatnya 137 kilometer Timur Laut Bitung, dengan kedalaman 35 kilometer. Getaran gempa dirasakan MMI II di Kota Bitung, Manado, Tomohon, Tondano, Tagulandang, Tahuna, hingga Ternate di Provinsi Maluku Utara.

Info terbaru dari Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebutkan, getaran gempa M5,9 ini dirasakan kecil dengan durasi sekitar 2-3 detik.

Tidak ada kepanikan berlebihan yang dirasakan masyarakat sekitar. Agus Wibowo juga menegaskan bahwa gempa M5,9 yang berpusat di Timur Laut Bitung ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Sebelumnya, pada Jumat (16/11/2019) dini hari, terjadi gempa M7,1 di laut Maluku Utara yang sempat memicu guncangan kuat di berbagai daerah dan dirasakan hingga Manado (IV-V MMI), Ternate dan Gorontalo (III-IV MMI).

Menurut penjelasan dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, gempa M7,1 tersebut termasuk jenis dangkal. Kesimpulan itu berdasarkan data lokasi lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa tersebut.

"[Gempa ini] Ini akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku," kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya.

Rahmat juga menyatakan, gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Ini artinya gempa dibangkitkan oleh sesar naik.

Sementara itu, hasil analisis yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, gempa M7,1 itu kemungkinan berasosiasi dengan subduksi di Punggungan Mayu. Perkiraan itu didasarkan pada data lokasi kedalaman pusat gempa.

Gempa M7,1 tersebut menimbulkan dampak berupa kerusakan 19 bangunan di Kota Ternate, sesuai dengan data laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate.

Selain itu, BPBD Kota Ternate mencatat dua orang mengalami luka ringan akibat tertimpa material bangunan. Kedua korban berasal dari Kelurahan Mayau dan Kelurahan Lelewi.

Baca juga artikel terkait GEMPA HARI INI atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH