Menuju konten utama

Gempa Ambon Kamis, 10 Oktober: 1 tewas dan 2 luka-luka

Gempa berkekuatan 5,2 SR yang terjadi di Kota Ambon, Kamis (10/10/2019) menewaskan satu orang.

Gempa Ambon Kamis, 10 Oktober: 1 tewas dan 2 luka-luka
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Ambon, Sunardi memberikan penjelasan perkembangan gempa bumi yang mengguncang Pulau Ambon, Maluku, Kamis (10/10/2019). ANTARAFOTO/izaac mulyawan/ama.

tirto.id - Gempa berkekuatan 5,2 SR yang terjadi Kamis, 10 Oktober 2019 pukul 11.39 di Kota Ambon menelan korban jiwa. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo menyampaikan, berdasarkan data BMKG, gempa itu terjadi pada jarak 16 km arah timut laut Kota Ambon dengan kedalaman 10 km.

“Satu orang meninggal dunia di wilayah Passo dan 2 orang luka-luka. Korban meninggal atas nama Vincent Ananto (15) dan korban luka-luka yaitu Vido Maitimu (21) dan Kristian (36),” ujar Agus dalam siaran pers yang diterima Tirto, Jumat (11/10/2019).

Selain korban jiwa, Pusat Pengendali Operasi BPBD Provinsi Maluku melaporkan beberapa kerusakan akibat gempa tersebut, seperti kerusakan rumah menjadi rusak berat karena 26 September 2019 lalu diguncang gempa, serta sebuah sekolah rusak berat di wilayah Perumnas, Kota Ambon. Selain itu, kerusakan juga terjadi di gedung musik Passo, Kecamatan Teluk Ambon, gedung IGD RKSD Nania, dan sebuah pertokoan.

“Kerusakan signifikan terjadi di beberapa titik karena guncangan dari pusat gempa dangkal dan di darat,” lanjut Agus.

Pada gempa kemarin, BMKG mengidentifikasi lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Selain itu, BMKG juga merilis hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Ambon itu dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault).

Hingga Kamis (10/10/2019) pukul 12.05 WIB, BMKG mencatat 8 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,6 SR.

“BNPB mengimbau masyarakat tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak benar, sedangkan BMKG juga mengimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” tandasnya.

Baca juga artikel terkait GEMPA AMBON atau tulisan lainnya dari Widia Primastika

tirto.id - Humaniora
Reporter: pers rilis
Penulis: Widia Primastika
Editor: Widia Primastika