Menuju konten utama

Gempa 6,2 di Pasaman Barat: Dampak hingga Penyebabnya Menurut BMKG

Hingga pukul 09.35 WIB, ada 1 gempa pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo M5,2 dan 7 gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,9.

Gempa 6,2 di Pasaman Barat: Dampak hingga Penyebabnya Menurut BMKG
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat 25 Februari 2022 pukul 08.39.29 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km Timur Laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada kedalaman 10 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Pasaman dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di daerah Pasaman Barat yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Ia menegaskan, hingga pukul 09.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) kejadian gempa pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo M5,2 dan menunjukkan adanya 7 (tujuh) aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,9.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Kemudian, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Selain itu, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Baca juga artikel terkait GEMPA TERKINI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya