Menuju konten utama

Gempa 4,2 SR Guncang Tambrauw Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi 4,2 SR terjadi di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat, Kamis pukul 08.15 WIT, namun tidak berpotensi terjadinya tsunami.

Gempa 4,2 SR Guncang Tambrauw Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami
Ilustrasi Gempa Bumi. FOTO/iStock

tirto.id - Gempa bumi berkekuatan 4,2 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat, pada Kamis (7/4/2019) pukul 08.15 WIT, tetapi tidak menimbulkan potensi terjadinya tsunami.

Data dari stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sorong menyebutkan, pusat gempa terletak pada koordinat 0,21 Lintang Utara (LU) dan 132,66 Bujur Timur (BT) dan berlokasi 83 km dari Barat Laut Kabupaten Tambrauw dengan kedalaman 149 kilometer.

Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat Sesar aktif.

Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Hingga kini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan, sumber gempa bumi di Indonesia berasal dari zona subduksi dan sesar aktif di darat.

Zona subduksi membentang di sebelah barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa, selatan Bali dan Nusa Tenggara, dan membelok di Kepulauan Maluku yang membentuk palung laut. Zona subduksi juga sebagai sumber pembangkit tsunami.

Sedangkan sesar aktif di darat antara lain Sesar Besar Sumatera yang memanjang dari utara sampai selatan di Pulau Sumatera. Sementara di Pulau Jawa terdapat Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Baribis dan Sesar Opak.

"Selain itu terdapat Sesar Belakang Busur Flores di utara Kepulauan Nusa Tenggara, Sesar Palu-Koro di Sulawesi Tengah, Sesar Tairura-Aiduna, Sesar Sorong dan lain lain," kata Rudy di Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Meski sudah mengetahui sumber gempa di Indonesia, ia menjelaskan bahwa gempa bumi belum bisa diprediksi kapan akan terjadi, di mana dan berapa besar magnitudonya.

"Hingga saat ini, yang dapat diprediksi adalah potensi maksimum magnitudo dan dampak intensitasnya," ungkap Rudy.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Maya Saputri