Menuju konten utama

Gawai Untuk Anak Usia Dua Tahun Tak Ada Gunanya

Mengenalkan gawai terlalu dini pada anak memberikan banyak dampak buruk, salah satunya keterlambatan bicara. Adapun dampak buruk lainnya adalah bahaya radiasi, menyebabkan kecanduan, hambatan terhadap perkembangan, gangguan tidur, obesitas, penyakit mental dan terpengaruh tayangan.

Gawai Untuk Anak Usia Dua Tahun Tak Ada Gunanya
(Ilustrasi) Seorang anak terlihat sedang bermain gadget.Foto/Shutterstock

tirto.id - Dr Rini Sekartini SpA(K) selaku Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta Raya menegaskan jika mengenalkan gawai atau gadget sejak dini justru akan memberikan banyak kerugian pada anak, salah satunya adalah terlambat bicara.

Menurut Rini, masih banyak orang tua di Indonesia yang seperti berlomba-lomba untuk mengenalkan gawai pada buah hatinya. Hal ini sungguh disayangkan oleh Rini.

"Padahal untuk anak usia di bawah dua tahun, gawai tak ada gunanya," ujar Rini di Jakarta pada Kamis (2/6/2016).

Anak yang dikenalkan gawai sejak dini memiliki kecenderungan menjadi lambat berbicara, meskipun pemahamannya cukup baik.

"Anak menjadi lambat dalam berbicara," tambah dia.

Seharusnya, lanjut dia, anak berusia dua tahun harus lebih banyak berinteraksi dan melakukan komunikasi dua arah. Namun ada kecenderungan dari orang tua untuk memberikan gawai pada anaknya agar menjadi diam dan mudah diatur.

"Di Jakarta dan kota besar kami sering menemukan banyak anak-anak yang lambat berbicara," terang dia.

Idealnya, lanjut Rini, anak usia dua tahun sudah bisa berbicara dan setidaknya sudah mempunyai 100 kosa kata.

Sebagai gambaran, selain terlambat bicara, mengenalkan gawai pada anak terlalu dini juga memiliki dampak negatif lainnya, antara lain bahaya radiasi, menyebabkan kecanduan, hambatan terhadap perkembangan, gangguan tidur, obesitas, penyakit mental dan terpengaruh tayangan.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara