Menuju konten utama

Garuda Indonesia Tambah Frekuensi jadi 850 Penerbangan per Minggu

Garuda Indonesia memproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 850 penerbangan per minggu selama Agustus 2022.

Garuda Indonesia Tambah Frekuensi jadi 850 Penerbangan per Minggu
Pekerja membongkar muat kargo dari pesawat Garuda Indonesia setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/5/2021). ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.

tirto.id - Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan secara bertahap. Melalui penambahan frekuensi penerbangan tersebut, Garuda diproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 850 penerbangan per minggu selama Agustus 2022.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, jumlah tersebut meningkat sebesar 32 persen dibandingkan Juni lalu sebelumnya yang berkisar di 650 penerbangan per minggunya.

"Penambahan frekuensi penerbangan ini menjadi bentuk komitmen kami sebagai national flag carrier untuk senantiasa memastikan kebutuhan konektivitas udara bagi masyarakat terpenuhi dengan baik melalui layanan penerbangan yang aman, nyaman, dan sehat utamanya dalam mempersiapkan periode peak season jelang akhir tahun nanti," jelas dia dalam keterangan resmi, Jumat (22/7/2022).

Irfan menjelaskan, langkah ini dilakukan sejalan dengan telah dirampungkannya tahapan homologasi PKPU serta proses negosiasi bersama lessor, sehingga kapasitas produksi Garuda dapat terus ditingkatkan. Airfan menjelaskan, pihaknya akan mengoptimalkan langkah pemulihan kinerja untuk menyehatkan keuangan perseroan.

Upaya tersebut salah satunya dilakukan dengan melakukan penambahan frekuensi penerbangan pada rute-rute dengan kinerja positif secara bertahap, selaras dengan realisasi peningkatan kapasitas alat produksi Perusahaan setelah dirampungkannya tahapan homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) maupun negosiasi bersama lessor.

"Lebih dari itu, langkah tersebut tentunya diharapkan dapat turut mendukung proses pemulihan pariwisata kita dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Adapun meningkatnya frekuensi penerbangan ini juga turut menjadi proyeksi optimisme kami terhadap outlook kinerja positif yang ke depannya akan terus ditingkatkan, khususnya melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi dengan demand pasar yang pertumbuhannya semakin konsisten di tengah langkah penanganan pandemi," jelas dia.

Rencana penambahan frekuensi fase awal tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai Juli hingga Agustus mendatang di sejumlah sektor penerbangan keberangkatan Jakarta, yaitu: Batam, Balikpapan, Denpasar, Medan, Makassar, Surabaya, hingga Singapura.

Adapun penambahan frekuensi tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan performa rute secara berkelanjutan serta optimalisasi armada yang akan terus ditinjau dan dievaluasi oleh Garuda.

Melalui penambahan frekuensi penerbangan tersebut, pada fase awal ini Garuda merencanakan akan menambah kapasitas layanan penerbangan pada sejumlah rute domestik, seperti rute Jakarta – Batam pp yang akan dioperasikan hingga 11 kali per minggu.

Kemudian Jakarta - Balikpapan pp hingga 11 kali per, Jakarta - Denpasar pp hingga 45 kali per minggu, Jakarta – Kualanamu/Medan pp hingga 21 kali per minggu Jakarta - Makassar pp hingga 32 kali per minggu dan Jakarta - Surabaya pp hingga 35 kali per minggu.

Selain itu, untuk rute internasional Jakarta - Singapura pp akan dioperasikan hingga 14 kali per minggu.

“Penambahan frekuensi kami laksanakan secara bertahap melalui evaluasi khususnya terhadap rute-rute yang berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan dan juga secara berkala kami selaraskan dengan ketersediaan armada yang terus kami optimalkan khsususnya sejalan dengan proses negosiasi dengan lessor yang kami laksanakan," jelas dia.

Sejalan dengan fokus Garuda untuk terus bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin sehat dan berorientasi terhadap profitabilitas, penambahan frekuensi ini akan dilakukan dengan seksama, khususnya dengan memastikan performa rute memiliki outlook kinerja positif yang solid dan konsisten dalam jangka panjang.

Seperti performa saat ini yang menunjukkan tren rata-rata tingkat isian penumpang Garuda berhasil dipertahankan hingga mencapai kisaran 84 persen pada setiap penerbangan.

Lebih lanjut, optimalisasi performa kinerja Perusahaan melalui penambahan frekuensi penerbangan turut didukung oleh ketersediaan jumlah armada pesawat serviceable yang meningkat secara bertahap, di mana pada periode Juli sampai dengan awal Agustus ini Garuda direncanakan akan kembali mengoperasikan tiga pesawat Boeing 737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor.

Langkah tersebut selaras dengan tindak lanjut kesepakatan negosiasi yang telah dicapai perusahaan serta didorong oleh kinerja yang mulai positif.

Irfan menambahkan, dengan jumlah armada serviceable yang diproyeksikan akan terus bertambah secara bertahap ini, Garuda ke depannya juga akan terus memaksimalkan penambahan frekuensi penerbangan ke rute-rute lainnya, sekaligus menggarap berbagai peluang lain.

"Selain fokus dalam optimalisasi rute penerbangan, kami juga akan terus mengembangkan peluang pendapatan usaha lainnya dari lini bisnis di luar penerbangan berjadwal seperti optimalisasi angkutan kargo, ancillary revenue, hingga kerja sama bersama mitra strategis kami lainnya,” tandas dia.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Anggun P Situmorang