Menuju konten utama

Garuda Indonesia Belum Mau Logonya Kembali Dipasang Sriwijaya Air

Garuda Indonesia belum dapat memasang kembali logo maskapai mereka di badan pesawat Sriwijaya Air. Mereka masih menunggu adanya perbaikan standar keselamatan serta "kocok ulang" direksi Sriwijaya.

Garuda Indonesia Belum Mau Logonya Kembali Dipasang Sriwijaya Air
Teknisi melakukan pekerjaan pemeliharaan pada pesawat jet di hangar GMF AeroAsia keempat dan terbaru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Indonesia, Senin, 28 September 2015. Anak perusahaan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia meluncurkan fasilitas terbarunya pada hari Senin yang lalu diklaim sebagai hanggar pemeliharaan terbesar di dunia untuk pesawat berbadan sempit. AP PHOTO/ Dita Alangkara

tirto.id -

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk GIAA Ari Askhara belum mau memasang kembali logo perusahaannya di armada Sriwijaya Air, meski dua perseroan tersebut sudah kembali rujuk.

“Kita lihat, kalau nanti safetynya sudah sesuai standard Garuda. Kita yakinkan 100 persen kita pasang lagi [logo Garuda di armada Sriwijaya Air],” ujar Ari di di Gedung Kementerian BUMN, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat Kamis (3/10/2019).

Setelah sebelumnya pencopotan logo Garuda Indonesia di Pesawat Sriwijaya Air dilakukan usai manajemen kedua maskapai berseteru soal kelanjutan kerja sama manajemen.

Namun, drama tersebut kini usai dan Citilink serta Sriwijaya bersepakat untuk tetap menjalin kerja sama.
Sebelum memutuskan untuk memasang kembali logo Garuda Indonesia, kata Ari, pihaknya harus memastikan bahwa aspek keamanan dan keselamatan Sriwijaya Air benar-benar memenuhi standar.
Garuda Indonesia juga masih membuka peluang agar logo maskapai mereka bisa dipasang lagi di pesawat Sriwijaya mulai Januari 2020.
Sebab, menurut Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan, butuh waktu tiga bulan penyesuaian safety standart bagi Sriwijaya Air.
"Tiga bulan lagi lah, kan itu harus disesuaikan dulu [savety]," jelasnya.
Beriringan dengan rencana tersebut, GIAA juga berencana melakukan perombakan direksi Sriwijaya serta melakukan peningkatan perawatan dan pelayanan.
Perombakan susunan direksi di tubuh Sriwijaya Air, kata Rosan, akan dilakukan dalam waktu.
“Nanti akan ada penetapan direksi lagi. Kan point-nya mungkin ada kayak istilahnya transisi,” terangnya.
Meski demikian, Ikhsan belum bisa memastikan apakah orang-orang yang sebelumnya dicopot dari jabatan direksi dan komisari Sriwijaya akan kembali ditempatkan dalam posisi yang sama.

Menurutnya, hal tersebut nantinya akan disampaikan oleh jajaran manajemen Sriwijaya Air.

“Belum lah, nanti disampaikan ke mereka [Sriwijaya Air]” terang dia.
Adapun tiga orang yang sebelumnya dicopot yaitu Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul, Direktur Human Capital and Service Sriwijaya Air Harkandri M Dahler dan Direktur Komersial Sriwijaya Air Joseph K Tendean.

Baca juga artikel terkait KASUS GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana