Menuju konten utama

Garuda Beli 100 Drone dari Cina: Harga Rp70 Miliar per Unit

Drone tersebut akan digunakan untuk memperkuat potensi pasar layanan bisnis kargo udara.

Garuda Beli 100 Drone dari Cina: Harga Rp70 Miliar per Unit
Pengunjung mengamati helikopter nirawak multifungsi saat Pameran Teknologi Mutakhir (CHTF) di Shenzhen, Cina, Rabu (14/11/2018). ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/aww.

tirto.id - Garuda Indonesia berencana mengoperasikan hingga 100 unit drone atau pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) hasil kerja sama eksklusif dengan Beihang UAS Technology Co. Ltd. asal Cina.

Drone tersebut akan digunakan untuk memperkuat potensi pasar layanan bisnis kargo udara.

Direktur Kargo dan Pengembangan Garuda Indonesia Muhammad Iqbal menjelaskan, pemesanan pesawat drone logistik ini sudah dilakukan sejak awal tahun 2019.

"Satu unitnya seharga 5 juta dolar AS," kata Iqbal di Jakarta, Selasa (22/10/2019).Harga tersebut setara dengan Rp70 miliar dengan asumsi Rp14.000/dolar AS.

Ia mengatakan, meski standar soal pesawat drone logistik dengan teknologi UAV yaitu belum memiliki standar internasional, Indonesia yakin bisa mengaplikasikan skema tersebut di dalam negeri dengan teknologi PT DI.

"Makanya kita mau jadi pionir. Kembangkan UAV dengan Cina kita sama-sama. Sekarang belum ada regulasi khusus naungi UAV ini. Kalau bawa barang 2,2 ton ini belum ada," terangnya.

Pada tahap awal akan mengoperasikan 2 unit UAV berjenis BZK-005 pada Kuartal 4/2019. UAV tersebut dapat mengangkut beban angkutan kargo hingga mencapai 2,2 ton dengan jarak tempuh mencapai 1.200 kilometer di ketinggian 5.000 meter.

"Kita tunggu regulasinya, untuk uji coba kita coba ke Aceh, Kalimantan Timur, Maluku, Sulawesi Utara, Papua itu ujicoba 3 bulan. 100 drone masih pesan. Awalnya ujicoba pakai 2 pesawat dulu. Baru nanti bertahap karena kerja sama dengan PTDI. Nanti kerja sama untuk produksinya di sini," katanya.

Ia menjelaskan, GIAA mulai serius untuk menggarap pasar kargo karena kontribusi pendapatan dari bisnis kargo cukup besar, kargo menyumbang 20 persen dari total pendapatan per tahun Rp5 triliun.

"Kontribusi 20 persen dr total Rp5 triliun pendapatan. Cukup besar bisa beri kontribusi ke Garuda Indonesia. Wilayah Indonesia sangat luas, Indonesia merupakan negara kepulauan, pengiriman logistik satu-satunya jalan pakai kapal udara," paparnya.

Baca juga artikel terkait DRONE atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana