Menuju konten utama

Garin Gelar Bincang Seni Pertunjukan Indonesia

Sineas Garin Nugroho merintis program bertajuk Ruang Kreatif: Bincang Seni Pertunjukan sebagai ruang kreatif tumbuh-kembangnya seni pertunjukan. Program ini digagas karena ruang kreatif yang ada tidak sejalan dengan regenerasi seniman muda yang terus berkembang secara konsisten.

Garin Gelar Bincang Seni Pertunjukan Indonesia
Sineas Garin Nugroho. Tirto/Awal.

tirto.id - Galeri Indonesia Kaya bersama sineas Garin Nugroho dan Bakti Budaya Djarum Foundation menginisiasi program yang membahas seni pertunjukan bertajuk Ruang Kreatif: Bincang Seni Pertunjukan Indonesia bersama Garin Nugroho.

"Melalui ruang kreatif ini, kami berharap seniman muda Indonesia mampu bersaing dengan seniman di dalam maupun luar negeri," kata Garin Nugroho dalam diskusi di Gedung Kuliah Umum, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Senin (15/8/2016).

Menurut dia, program ruang kreatif itu berangkat dari tumbuh-kembangnya seni pertunjukan di Indonesia, namun tidak sejalan dengan tumbuhnya regenerasi kreator muda yang mampu terus konsisten berkarya sekaligus membangun komunitas seni di lingkungannya.

Untuk menyosialisasikan program ini, Garin Nugroho juga mengadakan roadshow di berbagai kota besar di Indonesia seperti Bali, Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Salah satunya, di Gedung Kuliah Umum, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta itu.

Garin mengatakan, terdapat beberapa komunitas seni yang terus produktif berkarya sekaligus memiliki kemampuan membangun dan meregenerasi komunitas, seperti Teater Koma, Teater Garasi, Bagong Kussudiarjo, dan masih banyak lagi.

"Namun, hal tersebut tentunya tidak lepas dari kreativitas dan kemampuan mengembangkan gagasan kreatif menjadi sebuah karya kolaboratif dengan mitra-mitra strategi," katanya.

Dalam program "Bincang Seni Pertunjukan Indonesia" itu, Garin Nugroho menggandeng para seniman yang ahli di bidangnya masing-masing seperti Butet Kartarajasa dan Yudiaryani selaku Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta untuk membagi pengalamannya di dunia seni pertunjukan.

"Seorang seniman tentunya harus selalu rajin mencari inspirasi yang nantinya dapat digunakan untuk mengembangkan ide dan kreativitas," kata Butet Kartaradjasa.

Apalagi, kata Butet, di era serba digital ini, para seniman juga harus pintar memanfaatkan sarana media sosial untuk mencari inspirasi yang berkaitan dengan seni pertunjukan sehingga bisa menjaga keberlangsungan komunitas seni agar tidak dilupakan masyarakat.

Sementara itu, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengatakan, ruang kreatif tersebut bertujuan mengedukasi masyarakat penikmat seni yang tidak hanya menikmati pertunjukan, akan tetapi dapat mengetahui proses awal dalam sebuah pertunjukan.

"Hal ini merupakan wujud peduli Galeri Indonesia Kaya untuk terus mendukung komunitas seni sekaligus menumbuhkan bakat-bakat baru kreator seni dan generasi muda dalam seni pertunjukan Indonesia," katanya.

Baca juga artikel terkait HARD NEWS

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari