Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Ganjar Minta Warga Tidak Sepelekan Klaster Keluarga Usai Lebaran

Gubernur Ganjar minta warga tetap patuhi protokol kesehatan dan tidak menyepelekan munculnya klaster keluarga usai lebaran.

Ganjar Minta Warga Tidak Sepelekan Klaster Keluarga Usai Lebaran
Menteri Sosial Tri Rismaharini (tengah) didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) menyampaikan pidato saat meresmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) di kompleks "Balai Besar Disabilitas Kartini" Temanggung, Jateng, Jumat (5/3/2021). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.

tirto.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siaga mengatasi penularan COVID-19 dalam klaster keluarga usai libur lebaran Idulfitri 2021. Sebab, kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat ini di Jawa Tengah banyak muncul klaster keluarga sehingga warga tak boleh menyepelekan.

"Ini perlu menjadi perhatian semua agar tetap menjaga prokes (protokol kesehatan) karena potensi penambahan ada," kata Ganjar dalam acara halalbihalal via daring di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (17/5/2021).

Selama 14 hari ke depan, Ganjar mengatakan, semua upaya untuk menekan penularan COVID-19 harus terus dilakukan termasuk pelaksanaan tes antigen serta penyiapan fasilitas isolasi mandiri, rumah sakit, dan sumber daya manusia (SDM) pendukung pengendalian penularan virus corona.

Politikus PDIP ini meminta seluruh kepala daerah di wilayahnya meningkatkan kewaspadaan serta menyiagakan fasilitas isolasi dan rumah sakit guna menghadapi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus penularan COVID-19.

"Tempat isolasi dan rumah sakit saya minta untuk stand by (siaga). Kami minta paling tidak selama 14 hari ke depan SDM siap, khususnya yankes rumah sakit dan pelayanan medis harus siap. Tempat isolasi disiapkan, baik yang di rumah sakit maupun mandiri, agar kita siap siaga kalau ada peningkatan," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan hasil evaluasi sementara menunjukkan selama libur lebaran tahun ini jumlah orang yang masuk ke wilayah Jawa Tengah berkurang dibandingkan tahun lalu.

"Jika tahun lalu mencapai sekitar satu jutaan, pada tahun ini sekitar 600 ribuan. Hal ini tentu terlaksana atas banyaknya masyarakat yang taat untuk tidak mudik," kata dia.

Dalam upaya menekan risiko penularan virus corona, ia menjelaskan, pada masa arus balik lebaran pemerintah provinsi menjalankan pengawasan ketat dan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 secara acak di beberapa titik.

Menurut data pemerintah provinsi pekan lalu setidaknya ada 28 orang yang positif tertular COVID-19 berdasarkan hasil tes cepat antigen di jalur penyekatan.

Baca juga artikel terkait LIBUR LEBARAN 2021

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz