Menuju konten utama

Ganjar: Gerakan Jateng di Rumah Saja Tak Ada Keramaian 6-7 Februari

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan uji coba Gerakan Jateng di Rumah Saja pada akhir pekan ini untuk mengurangi angka kasus COVID-19.

Ganjar: Gerakan Jateng di Rumah Saja Tak Ada Keramaian 6-7 Februari
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac (CoronaVac) oleh vaksinator dokter senior spesialis penyakit dalam Zulfachmi Wahab (kanan) di RSUD Tugurejo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). ANTARA FOTO/Humas Pemprov Jateng-Arif Slam/ast/foc.

tirto.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Gerakan Jateng di Rumah Saja akan dilaksanakan pada akhir pekan ini sebagai upaya mengurangi angka kasus COVID-19.

"Hasil rapat dengan para Sekda dan alhamdulillah sebagian besar setuju, kira-kira kita siap di tanggal 6-7 Februari 2021 untuk melakukan gerakan di rumah saja secara bersama-sama," katanya di Semarang, Selasa (2/2/2021).

Ganjar mengungkapkan saat ini dirinya sedang menyiapkan surat edaran untuk daerah-daerah terkait pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja.

Dalam surat edaran juga disiapkan imbauan pada tempat-tempat keramaian untuk tutup pada 6-7 Februari 2021. Pada waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih sekaligus penyemprotan desinfektan.

"Hanya dua hari saja tempat-tempat keramaian pariwisata toko pasar kita istirahat dulu. Nah nanti pasar-pasar kesempatan kita semprot semuanya biar sekalian bersih, tempat pariwisata juga ditutup dulu," ujarnya.

Ganjar berharap pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja dapat memunculkan kesadaran pada masyarakat sebab pelaksanaannya tidak akan efektif tanpa partisipasi masyarakat.

"Sehingga kita harapkan masyarakat dua hari tidak tumpah ruah di jalan, semua ada di rumah dan kita minta partisipasi ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Ini sudah disiapkan surat edarannya nantinya agar per hari ini nanti bisa berjalan dengan baik," katanya.

Ganjar menjelaskan kebijakan ini merupakan respons dari daerah setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu menyebut pelaksanaan PPKM gagal.

"Dan cara itulah yang kira-kira menurut saya penting untuk menerjemahkan apa yang diinginkan oleh pemerintah," ujarnya.

Menurut dia, penilaian Presiden Jokowi bahwa PPKM gagal itu artinya semua yang di daerah harus mencari cara-cara ekstra untuk berupaya menekan pertumbuhan kasus COVID-19.

Oleh karena itu, lanjut Ganjar, dirinya menggagas kebijakan Gerakan Jateng di Rumah Saja dengan harapan memberi pemahaman pada masyarakat tentang kedisiplinan yang akan berdampak baik pada penurunan kasus COVID-19.

"Nah, kita mau uji coba, coba ke masyarakat ini COVID-nya masih tinggi lho ya, korban sudah banyak lho ya, rumah sakit makin penuh lho ya. Nah, dengan kondisi seperti ini, ayo kita bareng-bareng berpartisipasi kita latihan dua hari saja, tanggal 6-7 Februari 2021 kita di rumah. Nah, kalau itu bisa dilaksanakan, siapa tahu Jawa Tengah bisa jadi contoh," katanya.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri