Menuju konten utama

Ganjar Enggan Tanggapi Kritikan Pesaingnya di Pilgub Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih enggan menanggapi kritikan dari calon pesaingnya di Pilgub Jateng 2018. Kritikan keras terhadap Ganjar pernah dilontarkan kandidat yang diusung PKB, Marwan Jafar.  

Ganjar Enggan Tanggapi Kritikan Pesaingnya di Pilgub Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. FOTO/Ganjar Pranowo FB page.

tirto.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku enggan menanggapi serius sejumlah kritikan yang dilontarkan para calon pesaingnya di Pilgub Jateng 2018.

Politikus PDIP itu mengatakan hanya akan menanggapi kritikan ke kinerjanya dari para kandidat di Pilgub Jateng 2018 dalam debat calon kepala daerah. Itu pun apabila dirinya menerima mandat dari PDIP untuk maju ke Pilgub Jateng 2018.

"Saya tidak pernah keberatan diserang karena yang paling jelas urusan serang-menyerang adalah pada debat kandidat," ujar Ganjar di Semarang pada Jumat (2/6/2017) sebagaimana dikutip Antara.

Ganjar mengaku sudah siap membalas kritikan dari berbagai pihak atas penilaian kinerjanya pada debat kandidat Pilgub Jateng mendatang.

"Jika nanti saya ditugaskan oleh partai (untuk maju kembali pada Pilgub Jateng), saya pasti akan tunggu di sana (debat kandidat) dan saya kira itu forum yang paling bagus," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, hingga kini belum ada kepastian dirinya akan maju kembali sebagai petahana pada Pilgub Jateng 2018 atau tidak. Dia masih menunggu keputusan resmi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengenai penunjukan dirinya untuk maju kembali ke Pilkada.

Selama ini, kritikan pedas yang ditujukan kepada Ganjar salah satunya datang dari bakal calon gubernur yang akan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Jafar.

Dalam siaran tertulisnya pada 20 Mei 2017 lalu, Marwan mengkritik Ganjar gagal dalam mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah. Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tersebut juga menuding Ganjar lebih sibuk mengurusi pencitraan.

Marwan menilai masih tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah itu akibat banyak potensi-potensi ekonomi daerah itu, terutama di pedesaan, yang terbengkalai. Padahal, menurut dia, kawasan pedesaan di Jawa Tengah masih memiliki tingkat kemiskinan tinggi.

Di kesempatan lain, Marwan mencatat masalah pengangguran di Jawa Tengah yang semakin meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, ada peningkatan pengangguran di Jawa tengah pada Februari 2017 secara absolut sebanyak 3.000 orang.

"Kebutuhan hidup makin mahal, mencari pekerjaan juga susah. Keluhan masyarakat ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, kondisi seperti ini harus segera dihentikan dan disudahi," kata Marwan pada 1 Juni 2017 kemarin.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATENG 2018 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Reporter: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom