Menuju konten utama

Ganjar Cek Penyebab Banjir di Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah

Ganjar mengatakan bahwa tanggul dari pagar pengerjaan proyek gedung DPRD Jateng dan sedimentasi pada saluran air penyebab banjir di kantornya.

Ganjar Cek Penyebab Banjir di Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) didampingi Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid (kiri) meninjau banjir di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (17/2/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/aww.

tirto.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek beberapa area untuk mencari tahu penyebab banjir di kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah di kawasan Jalan Pahlawan, Kota Semarang.

Hujan deras yang turun selama kurang lebih dua jam pada Selasa petang (23/2/2020) menyebabkan banjir di sebagian kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, menimbulkan genangan di halaman kantor, lantai 1 Gedung B, dan selasar penghubung ke Gedung A.

"Agak aneh, pada saat saya masih di Kudus dilapori kondisi kantor banjir itu, aneh menurut saya, karena di bagian parkir itu airnya enggak bisa keluar, itu impossible (tidak mungkin) pasti ada yang tersumbat," kata Ganjar usai melakukan pengecekan pada Selasa (23/2/2021) malam, dikutip dari Antara.

Setelah melakukan pengecekan, Ganjar mengatakan bahwa tanggul dari pagar pengerjaan proyek gedung DPRD Jawa Tengah dan sedimentasi pada saluran air merupakan faktor penyebab banjir di kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah.

"Pembangunan gedung DPRD ini, ternyata ada tanggul kecil di situ, ada tanggul kecil yang menutup antara gedung ini sampai pagar sana, jadi betul-betul air enggak punya kesempatan lewat," kata dia.

Ganjar sudah meminta pengelola proyek pembangunan gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah untuk tidak membuat tanggul di areal pagar proyek. Dia juga memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengeruk sedimentasi pada saluran air di belakang kantor gubernur.

"Tadi saya minta untuk malam ini sampahnya dikeruk, sedimennya dikeruk. Saya khawatir enggak kelihatan itu yang masuk di sana di dalamnya tersumbat atau tidak," kata dia.

"Kalau itu sudah bisa dibolong, terus kemudian bisa diambil sampahnya, mudah-mudahan lebih lancar," imbuhnya.

Ganjar juga mendapat laporan mengenai genangan di kawasan Simpang Lima dan langsung menghubungi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana dan kepala daerah setempat untuk segera mengaktifkan seluruh pompa yang ada di Kota Semarang.

"Tadi saya juga sempat kontak Wali Kota Semarang dan BBWS agar semua pompa di-on-kan seluruh Semarang, maka kurang lebih satu jam yang Simpang Lima sudah surut," ujarnya.

Ganjar juga melakukan pengecekan di kawasan Jalan Menteri Supeno dekat Masjid At-Taqwa, yang juga diduga jadi sumber banjir di kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah.

Saat Gubernur tiba di kantornya pada Selasa (23/2/2021) sekitar pukul 20.00 WIB, banjir sudah mulai surut. Dia kemudian mengecek area parkir di belakang Gedung B yang tergenang setinggi lutut kaki orang dewasa.

"Ini tadi dijebol Pak," kata seorang pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggunakan Bahasa Jawa sambil menunjuk tanggul pagar dari proyek pembangunan gedung DPRD Jawa Tengah yang dijebol guna memperlancar aliran air.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAWA TENGAH

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan