Menuju konten utama

Gangguan Makan yang Sering Dialami Remaja, Anoreksia hingga Arfid

Beberapa gangguan makan yang sering dialami oleh remaja, dari anoreksia hingga ARFID. 

Gangguan Makan yang Sering Dialami Remaja, Anoreksia hingga Arfid
Ilustrasi anoreksia. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, diperlukan pola hidup yang sehat pula seperti rajin berolahraga dan menjaga pola makan.

Makanan yang dikonsumsi setiap hari, akan diserap oleh tubuh dan akan berdampak pada kondisi tubuh.

Dalam satu hari, normalnya seseorang akan makan sebanyak tiga kali. Namun, berbeda bagi orang yang memiliki gangguan makan. Mereka akan makan dalam satu hari sekali atau bahkan beberapa hari sekali.

Selain membahayakan kesehatan, hal ini juga akan menyebabkan banyak masalah lainnya, seperti kekurangan gizi yang diperlukan tubuh, serta dapat membahayakan emosi dan hubungan dengan orang lain.

Gangguan makan tidak hanya dialami oleh orang dewasa, namun juga remaja. Hal ini sangatlah berbahaya, karena saat memasuki masa remaja tubuh membutuhkan banyak gizi dan nutrisi yang baik untuk proses pertumbuhan serta akan memmengaruhi keadaan tubuh saat dewasa nantinya.

Berikut adalah beberapa jenis gangguan makan yang sering kali diderita oleh remaja yang dilansir melalui Kidshealth.

Anoreksia

Penderita Anoreksia akan sengaja makan dengan porsi sedikit, karena mereka akan takut jika berat badan mereka naik, bahkan saat mereka kurus mereka tetap menganggap diri mereka gemuk.

Penderita Anoreksia cenderung untuk berolahraga terlalu banyak ataupun mengonsumsi obat pencahar.

Karena itulah Anoreksia dapat menyebabkan kurang gizi dan berat badan yang sangat rendah serta masalah kesehatan lain seperti tekanan darah rendah, detak jantung yang tidak teratur, merasa cepat lelah serta masalah emosional seperti selalu merasa sendiri, Lelah ataupun tertekan dan kecemasan saat berat badan mereka naik, bahkan mereka seringkali memiliki pemikiran untuk melukai dirinya sendiri.

Bulimia

Orang dengan bulimia akan makan dengan porsi yang banyak dan kesulitan untuk berhenti pada periode tertentu.

Agar berat badan tidak naik hal yang biasa dilakukan adalah dengan mengkonsumsi obat pencahar, diuretic, pil penurun berat badan serta olahraga yang berlebihan.

Penderita Bulimia cenderung rendah diri, cemas dan depresi ataupun memiliki masalah dengan alkohol dan narkoba dan pikiran untuk melukai diri mereka sendiri.

Bulimia dapat menyebabkan penyakit tekanan darah rendah, gigi berlubang, muntah darah, merasa lemah dan pipi bengkak.

Binge eating

Binge eating merupakan kondisi di mana seseorang akan makan dan tidak dapat mengendalikannya.

Orang akan cenderung makan meski tidak sedang merasa lapar. Agar berat badan tidak naik, mereka cenderung untuk mengkonsumsi obat pencahar.

Penderita Binge Eating cenderung rentan mengidap diabetes, tekanan darah tinggi dan kolestrol tinggi, hati berlemak serta sleep apnea. Serta mereka akan merasa tak berdaya dan sulit mengontrol emosi

ARFID atau Orang-orang dengan gangguan asupan makanan terbatas

Orang dengan ARFID akan merasa tidak tertarik untuk pada makanan, serta tidak memiliki ketakutan jika berat badan mereka naik ataupun turun karena mereka lebih bermasalah dengan bau, rasa, tektur atau warna yang ada pada makanan.

Ada kekhawatiran akan muntah atau tersedak jika mereka makan. Hal ini akan menyebabkan mereka tidak mendapatkan vitamin, mineral dan protein yang dibutuhkan tubuh, serta masalah pertumbuhan. Dan cenderung akan sering cemas.

Dilansir dari WebMD, remaja seringkali mengidap gangguan makan yang disebabkan oleh hubungan keluarga, masalah psikologis dan genetika. Serta kegiatan sehari-hari yang menuntut mereka untuk memiliki tubuh yang ideal.

Karena begitu banyaknya dampak negatif dari gangguan makan, maka gangguan makan harus segera diatasi dengan berbagai cara, antara lain konsultasi dengan dokter, ahli diet dan terapis melalui konseling gizi, perawatan media dan terapi.

Baca juga artikel terkait POLA MAKAN atau tulisan lainnya dari Endah murniaseh

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Endah murniaseh
Penulis: Endah murniaseh
Editor: Yandri Daniel Damaledo