Menuju konten utama

Gangguan Kesehatan yang Mengintai Perempuan di Usia 30an

Apa saja gangguan kesehatan yang mengintai perempuan di usia 30an?

Gangguan Kesehatan yang Mengintai Perempuan di Usia 30an
Ilustrasi pekerja kantor yang mengalami stres. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Pada umumnya, fokus utama perempuan yang memasuki usai 30an ialah karir, pernikahan, keluarga, kehamilan, anak-anak dan lainnya. Sedangkan pembahasan kesehatan dianggap bukan hal yang perlu diperhatikan.

Padahal abai dengan masalah kesehatan di usia muda akan berdampak pada risiko yang lebih besar nantinya.

Terdapat beberapa gangguan kesehatan yang sering mengintai perempuan di usia 30an, mulai dari munculnya benjolan di payudara hingga potensi kanker, kesulitan hamil, rambut rontok, tekanan darah tinggi, hingga penurunan penglihatan.

1. Benjolan di payudara atau berubahnya tekstur kulit payudara.

Berdasarkan penelitian Gusti Ayu Triara Dewi di Jurnal Berkala Epidemiologi, ada beberapa gejala kanker payudara secara klinis yang ditunjukkan dengan munculnya benjolan pada payudara saat diraba. Benjolan ini biasanya semakin mengeras, tidak beraturan, dan terkadang menimbulkan nyeri. Gejala lain adalah perubahan bentuk dan ukuran, kerutan pada kulit payudara yang menyerupai kulit jeruk, adanya cairan tidak normal berupa nanah, darah, cairan encer, atau air susu pada ibu tidak hamil atau tidak sedang menyusui yang keluar dari puting susu.

Meski kanker payudara dapat terjadi pada semua usia, hal ini lebih sering terjadi pada wanita yang telah berumur. Resiko kanker payudara meningkat seiiring dengan bertambahnya usia. Perhatikan apapun perubahan yang terjadi di payudara.

Adanya benjolan, perubahan tiba-tiba pada tekstur payudara seiring dengan perubahan puting bisa menandakan kanker payudara. Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari saluran kelenjar, sel kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara.

2. Peluang perempuan untuk hamil mulai menurun pada pertengahan 30an.

Secara fisik, pada usia 30an kondisi kesehatan sudah mulai menurun. Hal ini berdampak pada kualitas sel telur. Sel telur yang menurun dapat meningkatkan resiko keguguran, kelainan, atau juga cacat bawaan.

Berdasarkan penelitian Meyclin Dameria Sibuea, perempuan yang melahirkan di usia 30an kondisi psikologis dan mentalnya lebih siap menjadi ibu. Namun begitu, biasanya pada usia tersebut muncul berbagai keluhan seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Kedua keluhan tersebut dapat mempengaruhi proses persalinan.

Menurut dr. Damar Prasmusinto, SpOG (K), melahirkan di usia 35 tahun ke atas, bayi yang dilahirkan rentan mengalami kelainan genetik. Pada usia reproduktif (25-35 tahun), risiko bayi alami kelainan genetik 1:1000, sedangkan pada ibu yang berusia di atas 35 tahun, risiko itu meningkat menjadi 1:4, sebagaimana dilansir Antara.

3. Rambut rontok

Rambut rontok menjadi salah satu hal yang menghantui perempuan usia 30an. Stres dan persalinan merupakan alasan utama dari kerontokan rambut yang berlebihan. Satu dari empat wanita menderita penipisan rambut dan rontok. Salah satu penyebab umum dari rambut rontok adalah kurangnya nutrisi penting dalam tubuh.

Secara teknis, kekurangan zat besi dapat menyebabkan kerontokan rambut yang parah. Kerontokan rambut juga bisa terjadi karena kekurangan vitamin D. Ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan kerontokan rambut yang parah.

4. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi juga mengintai usia 30an. Kelebihan berat badan, mengonsumsi pil KB atau terapi hormon, adalah alasan mengapa seorang wanita dapat memiliki tekanan darah tinggi. Beberapa pil diet dan antidepresan juga dapat menyebabkan masalah tekanan darah tinggi.

Menurut Departemen kesehatan RI, Gejala darah tinggi sangat bervariasi tergantung pada individu masing-masing di antaranya sakit kepala/rasa berat di tengkuk, mumet (vertigo) jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus) dan mimisan.

Sebagaimana dilansir dari Antara, terlalu banyak asupan garam pasca usia 30 tahun, juga dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Stres bersama dengan kurangnya aktivitas fisik (terutama dalam pekerjaan yang mengharuskan Anda duduk pada waktu yang lama) pun bisa menyebabkan hipertensi. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit ginjal dan gagal ginjal. Hipertensi, ketika tidak ditangani, merusak pembuluh darah dan filter di ginjal. Ini membuat pembuangan limbah dari tubuh menjadi sangat sulit.

Pada tahun 2013 World Health Organization (WHO) memaparkan bahwa peningkatan tekanan darah atau hipertensi merupakan salah satu faktor kematian global dan diperkirakan telah menyebabkan 9,4 juta kematian dan 7% dari beban penyakit yang diukur dalam Disability Adjusted Life Year (DALY) pada tahun 2010.

Berdasarkan data dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI tahun 2013, Prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2012 melalui survei Riskesdas sebesar 26,5%.

5. Penglihatan menurun

Penurunan penglihatan sering dialami oleh usia 30an. Penyebab utama diantaranya kekurangan vitamin A, C dan E serta zinc. Nutrisi ini sangat penting untuk memperlambat degenerasi makula yang terjadi seiring bertambahnya usia. Serangan migrain secara teratur juga dapat menyebabkan masalah penglihatan.

Baca juga artikel terkait PEREMPUAN atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Yulaika Ramadhani