Menuju konten utama

Gandeng Buni Yani, Prabowo-Sandiaga Dianggap Aktifkan Perang SARA

Buni Yani dianggap berperan dalam membangun konflik SARA di Pilkada DKI Jakarta yang berujung pada kekalahan sekaligus penahanan Ahok sebagai terpidana kasus penodaan agama.

Gandeng Buni Yani, Prabowo-Sandiaga Dianggap Aktifkan Perang SARA
Terdakwa kasus dugaan pelanggaran UU ITE, Buni Yani mengikuti persidangan dengan agenda pembacaan tuntutan di Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/10/2017). ANTARA FOTO/Agus Bebeng

tirto.id - Terdakwa kasus penyebaran video ceramah penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Buni Yani akan direkrut menjadi tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Djoko Santoso.

"Bagian medsos [pantas] lah, dia kan dosen komunikasi juga kalau enggak salah,” kata Djoko usai menggelar tasyakuran ulang tahunnya di rumahnya, Jakarta Timur.

Buni Yani telah divonis hukuman penjara 1,5 tahun oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung, Selasa (14/11/2017). Dia dianggap terbukti melanggar Pasal 32 Ayat 1 dan Pasal 28 Ayat 2 UU ITE dengan melakukan ujaran kebencian dan mengedit isi video pidato Ahok. Kini Buni Yani meneruskan perkaranya ke Mahakamah Agung dan dia tak ditahan.

Video yang disebarkan Buni Yani dimanfaatkan oleh lawan Ahok untuk menggiring sang petahana ke jeruji penjara. Majelis Ulama Indonesia juga bereaksi dengan menerbitkan pendapat dan sikap keagamaan, Selasa (11/10/2016). Isinya menyatakan bahwa ucapan Ahok di Kepulauan Seribu menghina ulama dan Al-Quran. Surat itu ditandatangani oleh, Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin yang saat ini menjadi bakal calon presiden penantang Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.

Surat yang diteken Ma'ruf itu melahirkan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) yang dipimpin Bachtiar Nasir dan Rizieq Shihab. GNPF-MUI akhirnya membuat demo 212 menjadi berjilid-jilid.

Meski mengetahui rekam jejak Buni Yani tersebut, Jubir Tim Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade tetap menyambut baik rencana Djoko. Andre mengatakan pihaknya akan membuka lebar pintu untuk menyambut bergabungnya Buni Yani.

"Intinya kami kan membuka pintu kepada orang yang ingin mendukung Pak Prabowo, apalagi dia [Buni Yani] kan juga memadai di bidang itu ya," kata Andre kepada reporter Tirto, Minggu (9/9/2018).

Andre pun yakin status Buni Yani sebagai terdakwa, tidak akan merugikan tim pemenangan Prabowo-Sandiaga. Dia juga menganggap, meski Buni menjadi salah satu biang dipenjaranya Ahok, tak akan memunculkan preseden buruk bagi Prabowo-Sandiaga.

"Yang penting Buni Yani itu kan enggak korupsi. Bukan tersangka pelecehan anak. Bukan bandar narkoba," tuturnya.

Sama seperti Andre, Wasekjend Partai Demokrat, Andi Arief memandang Buni Yani memang cocok menjadi tim media sosial Prabowo-Sandiaga. Sebab Buni Yani memiliki latar belakang sebagai wartawan dan dosen komunikasi.

"Saya belum dengar pertimbangannya apa. Tapi ya so far Buni Yani punya kapasitas soal itu ya," kata Andi di Rumah SBY, Mega Kuningan, Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2018).

Andi memastikan masuknya Buni Yani tak bakal membuat kubu Prabowo-Sandiaga memainkan politik identitas dan SARA di media sosial, seperti yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Selagi ada Partai Demokrat, politik identitas enggak bisa masuk. Ada yang menahan. Kalau ada politik identitas kami enggak mau bergabung. Kami akan kampanye sendiri," kata Andi berjanji.

Saat Tirto mencoba mengonfirmasi kepada Buni Yani, nomor dia tak lagi bisa dihubungi. Sementara Kuasa Hukum Buni Yani Aldwin Rahadian berujar, kliennya belum pernah menyatakan keinginan masuk ke tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

"Kalau selama ini pembicaraan dengan saya, beliau [Buni Yani] masih mau fokus ke proses hukum saja. Proses hukumnya sekarang kasasi," kata Aldwan kepada reporter Tirto, Minggu (9/9/2018).

Saat ini, kata Aldwan, kegiatan rutin Buni Yani juga hanya menjadi pembicara di beberapa agenda diskusi. Dia menegaskan sejauh ini Buni Yani belum pernah masuk dalam politik praktis.

Saya juga mencoba meminta nomor ponsel Buni Yani kepada pengacaranya. Namun nomor yang diberikan pengacaranya tersebut tetap tak bisa dihubungi.

Dianggap Akan Merugikan Prabowo-Sandiaga

Peneliti Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) Sirojuddin Abbas mencoba menganalisis kemungkinan yang akan muncul jika Buni Yani masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Sandiaga. Dia menegaskan Buni Yani justru akan merugikan Prabowo-Sandiaga dalam persabungan Pilpres 2019.

"Karena itu artinya menunjukkan kok desperate banget dan panik banget kubu Prabowo. Enggak ada nilai tambahnya. Dia hanya mengingatkan luka lama dalam meledakkan isu politik SARA di Pilgub DKI," kata Sirojuddin kepada Tirto, Minggu (9/9/2018).

Infografik Tunggal Sidang Buni Yani

Menurut Sirojuddin, kubu Prabowo-Sandiaga sebaiknya lebih berhati-hati dalam memilih tim kampanye. Sebab persaingan di Pilpres 2019 bakal lebih ketat ketimbang 2014 lalu, maka dari itu dia menyarankan, sebaiknya menghindari langkah-langkah yang tak perlu.

"Memunculkan Buni Yani di sini sama saja mengafirmasi mereka akan menghadirkan politik SARA," kata tuturnya.

Direktur Populi Centre Usep S Ahyar punya penilaian sama. Menurutnya strategi media sosial Prabowo-Sandiaga saat ini, lebih sedikit menyinggung soal SARA dan lebih fokus kepada kritik kondisi ekonomi. Menurutnya hal itu adalah langkah yang baik. Sehingga, menurut Usep, tidak perlu dirusak dengan memasukkan Buni Yani.

"Kalaupun Buni Yani tidak memainkan SARA, ia tetap dipandang bagian dari skenario SARA di Pilgub DKI Jakarta. Terutama oleh pendukung Ahok dan kalangan Islam moderat," kata Usep kepada reporter Tirto, Minggu (9/9/2018).

Menurut Usep, akan lebih baik lagi jika kubu Prabowo-Sandiaga memasukkan orang yang berwawasan tinggi untuk menjadi tim pemenangannya. Sebab dengan begitu orang-orang tersebut, bisa menyebarkan pengetahuan soal kondisi ekonomi atau pemerintahan yang bermanfaat bagi publik.

"Mengajak entrepreneur muda atau orang yang ngerti ekonomi sebagai buzzer itu lebih menopang posisi Sandiaga," tuturnya.

Siap Beradu Dengan Buni Yani

Direktur Relawan Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq mengaku pihaknya tak khawatir seandainya Buni Yani jadi masuk ke tim Prabowo-Sandiaga. Sebab kubu Jokowi-Ma’ruf menurutnya sudah memiliki strategi khusus terkait sosial media, untuk melawan Prabowo-Sandiaga.

"Kami tidak ingin mencampuri urusan pihak Prabowo-Sandiaga. Yang pasti kami sudah menguatkan sistem. Kami sudah menyusun langkah-langkah kampanye di sosmed yang bebas dari hoaks dan sebagainya," kata Maman kepada reporter Tirto, Minggu (9/9/2018).

Maman menyatakan, di tim Jokowi-Ma'ruf sudah ada direktori khusus media sosial dan hubungan masyarakat. Tugasnya menyusun konten-konten kampanye digital, termasuk dalam menangkal hoaks dan fitnah yang mungkin diarahkan kepada Jokowi-Ma'ruf.

"Pada intinya kami sudah sangat siap," tuturnya.

Juru Bicara Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding juga menyatakan hal yang sama. Karding menuturkan bahwa pihaknya tak akan terpengaruh dengan kemungkinan masuknya Buni Yani.

"Yang pasti di tim kami tidak ada orang-orang yang sedang tersangkut kasus hukum atau sudah selesai menjalani kasus hukum ya," kata Karding kepada reporter Tirto, Minggu (9/9/2018).

Kalaupun pada akhirnya Buni Yani kembali memainkan politik SARA melalui media sosial, Karding menyatakan pihaknya sudah tahu apa yang mesti dilakukan. "Ya nanti kan rakyat akan menilai sendiri [strategi kampanye Prabowo-Sandiaga]. Kalau dianggap bertentangan dengan hukum kan ada polisi," kata Karding.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Dieqy Hasbi Widhana