Menuju konten utama

Gambar Siklus Air dan Penjelasannya: Tahapan serta Urutan

Siklus air adalah rangkaian yang dilalui air dari bumi ke atmosfer kembali ke bumi. Cari tahu gambar siklus air, penjelasan, tahapan, dan urutannya di sini.

Gambar Siklus Air dan Penjelasannya: Tahapan serta Urutan
(Ilustrasi) Gambar Siklus Air atau Siklus Hidrologi. foto/Istockphoto

tirto.id - Siklus air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Proses siklus air atau siklus hidrologi menggambarkan pergerakan terus-menerus dari air yang ada di bumi.

Konsep mengenai daur air erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Mengutip buku Mengenal Alam Sekitar, daur air adalah perputaran air yang terjadi di alam.

Secara singkat, contoh proses daur air adalah ketika air laut (evaporasi) atau tumbuhan (transpirasi) terkena panas matahari, sehingga terjadi penguapan. Proses itu kemudian berujung pada pembentukan awan.

Setelah itu, awan ditiup oleh angin hingga berkumpul di atmosfer. Semakin naik ke atas, suhu awan semakin dingin. Awan yang suhunya dingin ini berkondensasi menjadi titik-titik air.

Kondensasi adalah perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada saat suhu udara di bawah titik embun.

Selanjutnya, akibat serangkaian proses tadi, air hujan turun ke bumi (presipitasi) dan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Rangkaian proses itu terjadi secara berulang dan menjadi siklus hidrologi yang teratur.

Secara umum, urutan tahapan siklus air adalah Evaporasi (penguapan), Kondensasi (pengembunan), Presipitasi (perubahan awan jadi hujan), dan Infiltrasi atau aliran (proses air masuk ke tanah atau mengalir di permukaan menuju ke laut).

Gambar Siklus Air

Siklus hidrologi atau siklus air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Proses siklus air tidak pernah berhenti, karena tahapan kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi terus berulang.

Artinya, air yang ada di bumi menguap, jadi awan, terus turun lagi sebagai hujan atau embun. Hal itulah yang menyebabkan volume air di bumi itu relatif sama dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi terus menerus, mengikuti tahapan dalam siklusnya.

Berikut ini gambar siklus air:

Ilustrasi siklus air

Gambar Siklus Air

Tahapan dan Urutan Siklus Air

Jika diperinci tahapan proses siklus air bisa dibagi dalam empat bagian. Keempatnya ialah sebagai berikut:

  1. Evaporasi: proses ketika air yang ada di laut, rawa, sungai dan lainnya menguap karena adanya pemanasan dari sinar matahari. Dalam hal ini, air diubah menjadi uap air atau gas, sehingga bisa naik ke atmosfer.
  2. Transpirasi: proses ini serupa dengan evaporasi, hanya saja proses penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
  3. Kondensasi: proses di mana berubahnya uap air di atmosfer menjadi partikel es yang sangat kecil di suhu yang rendah. Partikel es tersebut saling mendekat satu sama lain, sehingga akan menggumpal sebagai awan.
  4. Presipitasi: ketika terlalu banyak air yang terkondensasi maka tetesan air di awan akan menjadi besar dan berat untuk menahan di udara sehingga jatuh sebagai hujan, salju atau hujan es.
  5. Infiltrasi: singkatnya adalah proses meresapnya air ke dalam tanah. Infiltrasi jadi salah satu faktor dalam siklus hidrologi yang memainkan peranan penting untuk mendistribusikan air hujan sehingga sangat berpengaruh terhadap limpasan permukaan, banjir, erosi, ketersediaan air untuk tanaman, air bawah tanah dan ketersediaan air untuk irigasi di musim kemarau. Infiltrasi secara umum dipengaruhi oleh berbagai sifat tanah dan vegetasi.

Beberapa faktor yang berpengaruh pada kelangsungan daur air adalah cahaya matahari, suhu udara, arah angin, dan kelembapan udara.

Infografik SC Siklus Air

Infografik SC Siklus Air. tirto.id/Quita

Lalu, mengapa intensitas hujan di setiap wilayah di dunia berbeda-beda?

Di daerah gurun pasir, hujan sangat jarang terjadi, sehingga jumlah air sedikit. Hal ini terjadi karena resapan yang diterima pada daerah tersebut sedikit dan iklim cenderung panas. Adapun di daerah hujan tropis, hujan dapat berlangsung sepanjang tahun sebab ada banyak uap air yang berubah menjadi awan dan terbawa ke wilayah ini.

Jenis Siklus Air dan Pengertian Prosesnya

Proses daur air di bumi berlangsung terus-menerus dengan lingkaran tahapan yang sama sehingga dinamakan siklus air atau siklus hidrologi. Meskipun demikian, siklus juga bisa dibedakan berdasarkan jalur atau tempat yang dilalui air dalam daur hidrologi.

Terdapat 3 jenis siklus air berdasarkan tempat atau jalur yang dilalui air, yakni: siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang. Penjelasan tentang proses 3 jenis siklus air tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siklus air pendek:

Jenis siklus air pendek terjadi ketika penguapan berlangsung di permukaan laut, dan kemudian membentuk awan. Lalu, awan itu turun menjadi hujan di wilayah laut juga.

2. Siklus air sedang:

Jenis siklus air sedang berlangsung ketika diawali oleh penguapan air di laut atau daratan. Uap itu lantas menjadi awan yang terbawa angin ke wilayah daratan. Proses kondensasi lalu membuat awan itu turun sebagai hujan di daratan atau dataran rendah. Air kemudian mengalir kembali ke laut melalui aliran sungai ataupun kanal.

3. Siklus air panjang:

Jenis siklus air panjang terjadi dengan diawali penguapan air laut. Uap itu menjadi awan yang terbawa oleh angin ke tempat tinggi di daratan. Awan tadi lantas berubah menjadi hujan salju atau es di pegunungan. Salju dan bongkah es kemudian meluncur dari ketinggian ke dataran rendah hingga mencair menjadi air. Selanjutnya, air mengalir lewat sungai-sungai dan kembali ke laut.

Aktivitas yang Merusak Siklus Air

Daur air merupakan proses yang terus-menerus terjadi setelah ada lautan di bumi. Jika manusia senantiasa menjaga keseimbangan alam, keberlanjutan daur air akan terjaga.

Maka itu, manusia perlu melakukan upaya-upaya untuk mengurangi perbuatan yang merugikan alam. Berikut adalah kegiatan-kegiatan manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap daur air.

1. Merusak alam

Manusia sering kali merasa berkuasa terhadap alam sehingga mengekploitasinya dengan semena-mena. Misalnya, penebangan hutan berlangsung terus-menerus dan berdampak buruk terhadap kelangsungan daur air karena area resapan air yang berkurang. Selain itu, pencemaran air. Air sungai atau laut yang tercemar akan berdampak buruk bagi siklus air.

Pencemaran udara juga dapat berdampak pada daur air. Air hujan yang turun ke bumi dan meresap ke tanah dan mengandung asam, dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Efek hujan asam dipengaruhi oleh gas-gas di atmosfer. Gas-gas lain yang menjadi polutan juga dapat menghambat proses evaporasi atau penguapan pada daur air.

2. Pembangunan yang berlebihan

Banyaknya bangunan dan jalan beraspal menyebabkan berkurangnya area resapan air yang dapat mengganggu kelangsungan daur air. Maka itu, perlu ada usaha-usaha untuk menyeimbangkan daur air. Contohnya pembuatan bak-bak resapan air, waduk, bendungan, saluran air, dan wilayah resapan air yang ditumbuhi pepohonan.

3. Boros air

Kebiasaan menghemat air adalah sikap yang bijaksana untuk menjaga keseimbangan alam dari hal kecil. Beberapa cara menghemat air antara lain, menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan; mandi dan mencuci pakaian dengan air secukupya; juga menampung air hujan untuk mencuci baju, menyiram tanaman, dan lainnya. Maka dari itu, penting untuk diingat bahwa kita harus menggunakan air seperlunya.

Baca juga artikel terkait SIKLUS AIR atau tulisan lainnya dari Nika Halida Hashina

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nika Halida Hashina
Penulis: Nika Halida Hashina
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis & Addi M Idhom