Menuju konten utama

Gagal SBMPTN 2019 Bisa Daftar di 5 PTS Terbaik di Indonesia

Peserta yang gagal lolos universitas lewat jalur SBMPTN 2019 bisa mendaftar di seleksi mandiri atau universitas swasta.

Gagal SBMPTN 2019 Bisa Daftar di 5 PTS Terbaik di Indonesia
Ilustrasi Ujian Masuk Perguruan tinggi. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Calon mahasiswa yang gagal lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 bisa mengikuti seleksi mandiri di universitas negeri atau swasta. Sejumlah universitas di Indonesia masih membuka pendaftaran mahasiswa baru.

Jika peserta belum memiliki kampus pilihan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memiliki data pemeringkatan kampus terbaik di Indonesia, baik negeri maupun swasta.

Pemeringkatan kampus ini bisa menjadi salah satu pertimbangan peserta yang hendak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Berikut ini lima Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang masuk peringkat atas pada 2018.

  1. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (peringkat 30).
  2. Universitas Telkom (peringkat 33).
  3. Universitas Atma Jaya Yogyakarta (peringkat 34).
  4. Universitas Katolik Parahyangan (peringkat 350.
  5. Universitas Muhummadiyah Malang (peringkat 36).
Pemeringkatan kampus-kampus di Indonesia pada tahun 2018 dilakukan dengan lima komponen utama yang digunakan untuk menilai performa, sebagai berikut, seperti dikutip dari situs web Kemenristekdikti.

  1. Kualitas SDM, yang mencakup prosentase jumlah dosen berpendidikan S3, prosentase jumlah lektor kepala dan guru besar, dan rasio mahasiswa terhadap dosen.
  2. Kualitas Kelembagaan, yang mencakup akreditasi institusi dan program studi, jumlah program studi terakreditasi internasional, jumlah mahasiswa asing, serta jumlah kerjasama perguruan tinggi.
  3. Kualitas Kegiatan Kemahasiswaan, yang mencakup kinerja kemahasiswaan.
  4. Kualitas Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, yang mencakup kinerja penelitian, kinerja pengabdian pada masyarakat, dan jumlah artikel ilmiah terindeks scopus per jumlah dosen.
  5. Kualitas inovasi, yang mencakup kinerja inovasi.
Selain itu, indikator yang digunakan pada beberapa komponen utama pun mengalami penyesuaian, yaitu penambahan indikator kerja sama perguruan tinggi pada komponen utama kelembagaan.

Dari hasil analisis terhadap data yang tersedia baik data pada Pangkalan Data Pendidikan Tingi (PDDikti) Kemenristekdikti, data yang dikeluarkan oleh unit utama Kemenristekdikti, maupun sumber-sumber lain yang relevan, maka diperoleh lima klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi:

Klaster 1 berjumlah 14 perguruan tinggi; Klaster 2 berjumlah 72 perguruan tinggi; Klaster 3 berjumlah 299 perguruan tinggi, Klaster 4 berjumlah 1,470 perguruan tinggi, dan

Klaster 5 berjumlah 155 perguruan tinggi.

Perguruan tinggi non-vokasi yang masuk pada Klaster 1 sesuai dengan skornya pada 2018 adalah sebagai berikut.

  1. Institut Teknologi Bandung (3,57).
  2. Universitas Gadjah Mada (3,54).
  3. Institut Pertanian Bogor (3,41).
  4. Universitas Indonesia (3,28).
  5. Universitas Diponegoro (3,12).
  6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (3,10).
  7. Universitas Airlangga (3,03).
  8. Universitas Hasanuddin (2,99).
  9. Universitas Padjadjaran (2,95).
  10. Universitas Andalas (2,88).
  11. Universitas Negeri Yogyakarta (2,83).
  12. Universitas Brawijaya (2,82).
  13. Universitas Pendidikan Indonesia (2,70).
  14. Universitas Negeri Malang (2,61)

Baca juga artikel terkait SBMPTN 2019 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH