Menuju konten utama
Ilmu Sejarah

Fungsi dan Kegunaan Sejarah serta Penjelasan dalam Keilmuan

Pembelajaran sejarah memiliki fungsi dan kegunaan, baik secara spesifik dalam keilmuan maupun dalam kehidupan.

Fungsi dan Kegunaan Sejarah serta Penjelasan dalam Keilmuan
Ilustrasi Sumber Sejarah. foto/IStockphoto

tirto.id - Sejarah merupakan cabang ilmu yang penting untuk dipelajari guna mengetahui dan memahami apa yang terjadi di masa lampau. Seperti halnya ilmu-ilmu lainnya, pembelajaran sejarah tentu saja memiliki fungsi dan kegunaan, baik secara spesifik dalam keilmuan maupun dalam kehidupan manusia secara umum.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "sejarah" memiliki beberapa makna, antaral lain: (1) asal-usul (keturunan) atau silsilah; (2) kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo; (3) pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah.

Sejarah juga didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut I Gede Widja, misalnya, sejarah adalah suatu studi yang telah dialami manusia di waktu lampau dan telah meninggalkan jejak di waktu sekarang, di mana tekanan perhatian diletakkan, terutama dalam aspek peristiwa sendiri dan dari segi-segi urutan perkembangannya yang disusun dalam cerita sejarah.

Sedangkan menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah merupakan gambaran tentang masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap.

Peristiwa sejarah meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang apa yang telah berlalu.

Fungsi dan Kegunaan Sejarah

Pembelajaran ilmu sejarah memiliki beberapa fungsi dan kegunaan. Carr E. H. mengungkapkan bahwa sejarah berguna untuk memuaskan rasa ingin tahu, menjadi bahan perbandingan, menjadi warisan lintas generasi, dan untuk pengembangan peradaban ke depannya.

Sementara menurut Sartono Kartodirdjo, fungsi sejarah yang umum adalah sebagai sumber pengetahuan, sedangkan fungsi khusus sejarah dapat dibedakan menjadi 2 yaitu fungsi intrinsik dan fungsi ekstrinsik.

Fungsi intrinsik sejarah meliputi peran sejarah sebagai ilmu, sebagai cara untuk mengetahui masa lalu, sebagai pernyataan pendapat, dan sebagai profesi.

Sedangkan fungsi ekstrinsik sejarah meliputi beberapa kegunaan, yaitu kegunaan edukatif, inspiratif, rekreatif, instruktif.

Berikut ini adalah penjelasan dari kegunaan sejarah:

1. Edukatif

Sejarah memiliki fungsi untuk mendidik dan memberikan pelajaran bagi kehidupan manusia di masa kini. Dalam sejarah banyak nilai-nilai berharga yang bisa dipetik bahkan teknologi-teknologi zaman dahulu yang mungkin bisa menjadi solusi bagi permasalahan manusia modern.

2. Inspiratif

Sejarah berguna untuk memberikan inspirasi atau ilham bagi manusia di masa kini untuk bisa membuat, menciptakan, atau mengubah sesuatu menjadi baru dan lebih baik. Melalui berbagai bukti-bukti pencapaian dan kehebatan manusia-manusia di masa lampau, manusia di masa kini bisa menjadi lebih terpacu untuk bisa berkembang lebih baik lagi.

3. Instruktif

Sejarah dapat berguna untuk membantu menyampaikan pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan tersebut dapat beruupa pengetahuan teoritis atau praktis.

Dalam pengetahuan teoritis, sejarah bisa memberikan konsep-konsep yang ada dalam ilmu sejarah. Sementara dalam keterampilan, sejarah bisa menunjukkan warisan-warisan keterampilan yang telah diciptakan oleh manusia di masa lampau.

4. Rekreatif

Sejarah mampu memberikan sensasi berpetualang untuk menikmati berbagai peristiwa dan menjelajahi ruang dan waktu yang jauh.

Unsur rekreatif ini bisa berupa peninggalan-peninggalan sejarah atau karya tulis sejarah. Peninggalan-peninggalan sejarah banyak yang telah dijadikan objek wisata dan menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat lokal maupun asing.

Sendi-sendi Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu memiliki sendi-sendi pendukung yang tentunya juga punya fungsi dan kegunaan khusus dalam konteks pengetahuan. Berikut ini penjelasan sendi-sendi sejarah sebagai ilmu:

1. Ilmu Pengetahuan

Sejarah merupakan ilmu pengetahuan sebagai pertumbuhan rasionalisme manusia. Artinya, sejarah adalah bagian dari daya cipta manusia untuk mencapai hasrat ingin tahu serta perumusan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, dikenal hukum sebab-akibat atau kausalitas dalam ilmu sejarah.

2. Hasil Penyelidikan

Sejarah disusun menurut hasil penyelidikan atau investigation/research. Penyelidikan adalah penyaluran hasrat ingin tahu dalam taraf keilmuan. Penyaluran sampai ada sebab bagi setiap akibat, bahwa setiap gejala yang tampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah.

3. Bahan Penyelidikan

Ilmu sejarah merupakan hasil penyelidikan dengan menggunakan bahan-bahan penyelidikan sebagai benda kenyataan. Semuanya disebut sejarah, baik berupa benda, dokumen tertulis maupun tradisi lisan.

4. Cerita

Cerita dalam konteks ilmu sejarah adalah pelaporan tentang kejadian pada masa lampau. Untuk membedakan dengan cerita biasa atau dongeng, sejarah dalam pengertian ilmiah harus menunjukkan hubungan antara satu gejala dengan gejala yang lain secara kronologis.

5. Kejadian/Peristiwa

Kejadian atau peristiwa meliputi rangkaian fakta dalam masyarakat dan keadaan-keadaan yang berpengaruh pada masa lalu. Untuk menjadi fakta sejarah, kejadian atau peristiwa harus ditelaah atau diteliti dengan menggunakan metode penelitian sejarah.

6. Masyarakat/Manusia

Kejadian pada masa lampau berlaku dalam masyarakat manusia, yakni gejala, perbuatan, dan keadaan masyarakat manusia dalam ruang dan waktu yang menjadi objek sejarah. Manusia adalah titik pusat sejarah, makhluk sosio budaya yang di samping menjadi subjek sejarah, sebaliknya juga menjadi objek sejarah.

7. Waktu yang Lampau

Batas-batas waktu dibagi dalam tiga fase yakni dulu, kini, dan nanti, namun tidak berpangkal atau tidak berujung. Fase dulu atau masa yang telah lampau menjadi kajian penelitian ilmu sejarah. Sedangkan kejadian kini dan nanti biasanya merupakan objek kajian ilmu-ilmu sosial lainnya.

8. Tanggal atau Tarikh

Waktu yang telah lampau adalah demikian jauh dan lamanya sehingga sukar diperkirakan. Maka, keberadaan tanggal atau tarikh dalam bentuk kalender, penanggalan, atau almanak, misalnya, menjadi sangat penting untuk memperkirakan waktu kejadian peristiwa sejarah.

9. Penafsiran atau Interpretasi

Penyelidikan sejarah secara ilmiah dibatasi oleh cara meninjau yang memerlukan penafsiran atas suatu kejadian di masa lampau. Cara menafsirkan itulah yang dinamakan interpretasi sejarah. Penafsiran akan menentukan warna atau corak sejarah dalam kajian penelitian tersebut.

Baca juga artikel terkait ILMU SEJARAH atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Iswara N Raditya